Allah Mendengar Doa Kita
Selasa, 5 September 2023
Bacaan Alkitab hari ini:
Mazmur 5
Raja Daud berdoa agar TUHAN menyelamatkannya dari musuh-musuhnya. Kita tidak bisa memastikan apa yang dialami Raja Daud saat itu. Apa pun situasinya, ia yakin bahwa TUHAN akan menyelamatkan dia. Keyakinan itu didasarkan pada pengenalan dan kedekatannya dengan TUHAN. Itulah sebabnya, ia berseru kepada TUHAN dengan seluruh keberadaannya (perkataanku, keluh kesahku, jeritanku, 5:2-3). Orang yang tidak mengenal TUHAN secara dekat menyangka bahwa mereka harus berdoa dengan kata-kata tertentu yang dianggap seperti mantra. Sebenarnya, jika Anda mengenal TUHAN secara dekat, Anda bisa datang kepada-Nya dan "membentangkan isi hati" Anda kepada-Nya dengan kata-kata Anda sendiri (5:4 TB2). Jika Anda memiliki ayah yang baik, Anda bisa berbicara kepada TUHAN seperti Anda berbicara kepada ayah Anda, yaitu dengan sikap penuh hormat, tetapi dengan perasaan sangat nyaman karena dia mengasihi dan memahami Anda.
"TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku membentangkan isi hatiku kepada-Mu, dan aku menunggu-nunggu" (5:4 TB2). Kata "menunggu-nunggu" berarti melihat dengan berharap. Saat saya memesan makanan kesukaan anak-anak melalui gofood, anak kedua kami menunggu sopir gojek setiap menit. Saat sopir gojek semakin dekat, anak kedua kami sengaja tiduran di sofa ruang tamu sambil menatap ke arah luar untuk menjaga sopir gojek. Semacam itulah kondisi Raja Daud yang melihat dengan penuh harapan. Dia yakin bahwa doanya telah didengar TUHAN, dan ia menunggu dengan semangat untuk melihat apa yang akan TUHAN lakukan.
Mengapa Raja Daud bisa begitu yakin bahwa TUHAN akan menjawab doanya dan menyelamatkan dia? Ia mengenal karakter TUHAN! Dia mengungkapkan karakter TUHAN sebagai Pribadi yang kudus (5:5-7), pengasih (5:8-9), adil (5:10-11), dan baik (5:12-13). Di akhir doanya, ia berdoa, "Sebab Engkau memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau melindungi dia dengan kerelaan-Mu seperti perisai" (5:13 TB2). Berlindung pada TUHAN tidaklah seperti berlindung di tengah hujan untuk waktu sesaat. Berlindung pada TUHAN berarti senantiasa menyerahkan hidup dan masa depan kita kepada TUHAN. Saat Martin Luther sedang berjalan ke Augsburg untuk menghadap Kardinal Cajetan guna mempertanggungjawabkan tulisannya, salah satu pelayan kardinal mengejeknya, "Di mana Anda akan menemukan perlindungan jika pelindung (teman) Anda harus meninggalkan Anda?" Luther menjawab, "Di bawah naungan surga." Semoga ini menjadi jawaban Anda juga! Beban hidup apa yang sedang Anda pikul saat ini? Apakah Anda meyakini bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah?