Lima mazmur sebelumnya adalah permohonan Raja Daud agar diselamatkan dari musuhnya. Mulai Mazmur 8, terjadi perubahan suasana. Mazmur ini merayakan keagungan TUHAN. Raja Daud memulai dan mengakhiri mazmur ini dengan kalimat yang sama, "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!" (8:2, 10). Melalui mazmur ini, kita akan melihat bagaimana cara TUHAN membuat nama-Nya mulia.
Kata "TUHAN" dan "Tuhan" (8:2,10) adalah dua kata yang berbeda dalam bahasa Ibrani. Kata "TUHAN" adalah nama pribadi Allah yang diterjemahkan dari kata "Yahweh". Kata "Tuhan" berarti "tuan" dalam arti penguasa atau raja, yang diterjemahkan dari kata "adonai". Jadi, Raja Daud berkata kepada Allah, "Ya Yahweh, Raja kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!". Nama Tuhan Yahweh agung di seluruh bumi. TUHAN (Yahweh) menciptakan langit dan bumi. TUHAN adalah Raja (Tuhan) dan Penguasa kita. TUHAN telah membuat kemuliaan-Nya terlihat di bumi di bawah dan di langit di atas (8:2).
Kata "mulia" menunjuk pada kekuatan TUHAN yang terlihat. Kata "mulia" atau "agung" mengungkapkan kebesaran TUHAN yang terlihat. Raja Daud membawa kita untuk melihat tampilan luar dari kuasa dan kemuliaan Allah. Bagaimana TUHAN menampilkan kemuliaan-Nya di bumi ini? Bagaimana Dia membuat nama-Nya mulia? Jawabannya mungkin mengejutkan kita! TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya di bumi dengan memakai orang-orang lemah seperti kita untuk melakukan pekerjaan besar-Nya. Dia mengalahkan musuh-musuh-Nya melalui kelemahan bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu (8:3). Ia juga menyatakan kemuliaan-Nya dengan memerintah dunia ini melalui manusia yang lemah dan fana (8:4-9, khususnya perhatikan 8:7). TUHAN melakukan pekerjaan terbesar-Nya melalui kelemahan manusia.
Dengan memakai orang yang lemah--bahkan bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu--untuk melakukan hal-hal yang besar dan perkasa, kemuliaan TUHAN bersinar karena hal itu jelas mencerminkan kekuatan-Nya, bukan kekuatan kita. Saat anak-anak kecil berdoa sebelum makan dan tidur serta bernyanyi di Sekolah Minggu, TUHAN menciptakan kekuatan dari bibir mereka yang mengakui-Nya sebagai Allah, Pencipta, Juruselamat, dan sebagainya. TUHAN menjadikan diri-Nya besar melalui kelemahan mereka yang lemah. Ini menjadi dorongan bagi para orang tua untuk membiasakan diri berdoa saat beraktivitas serta menyanyikan lagu rohani bersama anak. Apakah Anda merasa lemah? Apakah TUHAN memberi Anda tugas yang terasa mustahil? Ingatlah bahwa tugas itu justru bisa menyatakan kekuatan-Nya!