Selasa, 11 Februari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 49-50
Sebutan “hamba TUHAN” adalah sebutan umum yang berlaku bagi setiap orang yang melaksanakan kehendak Allah. Akan tetapi, sebutan “Hamba Tuhan” dalam pasal ini secara khusus menunjuk kepada Sang Mesias, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana panggilan untuk men jadi :Hamba Tuhan” bagi Tuhan Yesus itu telah direncanakan TUHAN sebelumnya (sejak dari kandungan), demikian pula TUHAN menghendaki agar setiap orang percaya juga menempatkan diri sebagai “hamba Tuhan” dalam arti bertekad untuk mengabdikan hidupnya guna melakukan kehendak TUHAN.
Pedang yang tajam (49:2a) adalah senjata jarak dekat, sedangkan anak panah yang runcing (49:2b) adalah senjata jarak jauh. Perkataan (firman) dari Sang Mesias adalah senjata untuk berperang secara rohani dalam rangka melaksanakan kehendak Allah. Sang Mesias di sini disebut sebagai “Israel” (49:3) dalam arti bahwa Dialah Orang Israel ideal yang dikehendaki Allah dan yang hidup-Nya merupakan teladan bagi bangsa Israel. Sebagai bangsa Israel secara rohani, umat Allah pada masa kini juga harus meneladani Sang Mesias. Walaupun pelayanan Sang Mesias itu menghadapi penolakan—demikian pula pelayanan para nabi—TUHAN menghargai pelayanan tersebut (ditunjukkan melalui jaminan hak dan adanya upah, 49:4). Bagi kita sekarang, hal itu berarti bahwa nilai pelayanan kita dalam melaksanakan kehendak Allah tidak ditentukan oleh hasil, tetapi oleh kesetiaan kita. Penegasan bahwa lingkup pelayanan Sang Mesias itu tidak terbatas pada Israel (suku-suku Yakub, 49:6)) mengingatkan bahwa Allah menginginkan agar kita memberitakan Injil kepada segala bangsa, bukan hanya kepada suku kita sendiri.
Yesaya 50:10
“Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya?
Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya
bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN
dan bersandar kepada Allahnya!”