Pasca-Natal
Jumat, 26 Desember 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 2:8-20
Para gembala sudah terbiasa hidup bersahabat dengan alam. Terik panas matahari yang menyengat membuat kulit mereka menjadi hitam legam dan pecah-pecah. Dinginnya malam memaksa mereka untuk melakukan kerja tambahan dengan mencari kayu bakar sebagai api unggun. Mereka harus berhadapan dengan kawanan ternak yang umumnya adalah domba yang bodoh dan bebal. Profesi gembala menuntut mereka untuk 24 jam memastikan kawanan ternak tidak ada yang hilang, karena bisa-bisa mereka kehilangan honor sebagai pengganti bila ada hewan yang hilang. Jelas bahwa menjadi gembala bukan jenis pekerjaan idaman, melainkan pekerjaan yang dijalani karena tidak ada pilihan lain.
Kondisi yang dihadapi para gembala itu memiliki kemiripan dengan kondisi masa kini. Lapangan kerja saat ini terbatas karena ketatnya persaingan untuk bidang pekerjaan yang menjadi favorit. Belum lagi, menjelang AFTA 2015, Indonesia akan diserbu expatriate yang notabene memiliki beberapa kelebihan, antara lain bahasa dan ketrampilan praktis yang kurang diutamakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Orang-orang asing itu mungkin punya wawasan yang lebih luas, pendidikan yang lebih tinggi, dan pengalaman yang lebih banyak.
Untungnya, Tuhan tidak terpengaruh oleh segala keunggulan yang dibangga-banggakan dan berusaha diraih oleh banyak orang. Tuhan memilih untuk menyatakan kemuliaan kelahiran-Nya kepada orang-orang sederhana seperti para gembala. Apakah para gembala pernah bermimpi untuk mendapatkan penglihatan yang luar biasa itu? Mengapa mereka yang dipilih Tuhan? [MN]
1 Korintus 1:27-28
“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa
yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.”