Etiopia adalah salah satu bangsa yang cukup kuat pada zaman Nabi Yesaya. Ia berhasil menaklukkan Mesir dan berkuasa dari tahun 715-633 SM. Etiopia menjadi bangsa yang bersaing dengan Asyur pada waktu itu. Yehuda--yang dalam kondisi jauh dari Tuhan--berada di antara kedua bangsa yang sedang bersaing tersebut. Etiopia berusaha mencari kekuatan tambahan dari bangsa-bangsa lain untuk melawan Asyur. Mereka mengirim duta-duta dan mengajak Yehuda untuk bersatu melawan Asyur. (18:2, "yang mengirim duta-duta melalui laut dengan perahu-perahu pandan yang mengarungi permukaan air!"). Tidak mengherankan jika Yehuda mencoba bekerja sama dengan Etiopia untuk melawan Asyur. Namun, Allah--sebagai Pemilik Yehuda--berfirman bahwa Ia akan berdiam diri di tempat kediaman-Nya, "Aku akan menjenguk dari tempat kediaman-Ku dengan tidak bergerak,..." (18:4, TB1). Artinya, Allah tidak menerima tawaran kerja sama dari Etiopia. Allah tidak membutuhkan bantuan Etiopia untuk mengalahkan Asyur, "Sebab sebelum musim buah, apabila waktu berbunga sudah berakhir, dan gugusan putik menjadi buah anggur yang hendak masak, maka TUHAN akan mengerat ranting-rantingnya dengan pisau pemangkas, dan menyisihkan carang-carangnya dengan memancungnya. Semuanya itu akan ditinggalkan bertumpuk-tumpuk bagi burung-burung buas di pegunungan, dan bagi binatang-binatang di hutan. Pada musim panas burung-burung buas akan bermukim di situ dan segala binatang hutan pada musim dingin." (18:5-6). Firman Tuhan tersebut menjelaskan bahwa Allah sendiri yang akan menghadapi Asyur dan mengalahkan mereka.
Di pasal 18 ini, tidak ada nubuat penghukuman terhadap Etiopia. Melalui nubuat yang disampaikan tentang Etiopia, Allah mengingatkan Yehuda bahwa mereka tidak perlu bekerja sama dengan bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka memiliki Allah Pencipta langit dan bumi yang sanggup melakukan apa saja sesuai dengan kehendak-Nya. Bangsa Etiopia dinubuatkan akan datang untuk menyembah Allah di Gunung Sion (18:7). Nubuat ini digenapi di Kisah Para Rasul 8:26-40 saat seorang Sida-sida dari Etiopia datang ke Yerusalem untuk beribadah kepada Allah. Pemberitaan Filipus membuat sida-sida itu percaya kepada Yesus Kristus. Di Etiopia, gereja-gereja berkembang sejak abad pertama. Sampai sekarang, kekristenan masih kuat di Etiopia. Syukur kepada Allah yang mengasihi Etiopia dan bangsa-bangsa lain, sehingga Ia memerintahkan agar Injil diberitakan sampai ke penjuru bumi dan setiap orang bisa mengenal Allah yang berkuasa. Apakah Anda sudah memercayai Allah dan mengandalkan Dia saja?