Mungkin, sejarah Yehuda membuat Anda bertanya, "Mengapa penduduk Yerusalem dihukum seperti bangsa-bangsa lain?" (22:1). Jawabannya adalah karena kelakuan umat Yehuda di Yerusalem menyerupai bangsa-bangsa lain! Meskipun mereka adalah umat Allah, hidup mereka tidak memperlihatkan ciri kehidupan umat Allah Yang Kudus. Hidup mereka berbeda jauh dari kehendak Allah. Mereka menyembah berhala dan melakukan berbagai macam perbuatan jahat seperti bangsa-bangsa lain. Karena Allah itu adil dan kudus, tidak mengherankan bila mereka akan dihukum. Sebutan "lembah penglihatan" menunjuk pada kota Yerusalem yang terletak di atas gunung. Kota ini dikelilingi oleh gunung-gunung, sehingga kota ini seperti berada di sebuah lembah. Karena Yerusalem adalah pusat keagamaan (kenabian), tidak mengherankan bila kota itu disebut sebagai lembah penglihatan.
Yerusalem dinubuatkan akan jatuh. Orang-orang akan mati terbunuh, namun bukan mati oleh pedang atau gugur dalam peperangan (22:2). Mereka akan mati kelaparan karena Babel akan mengepung kota itu dan membuat mereka mati karena tidak ada pasokan makanan dan minuman bagi mereka (Yeremia 14:18; 38:2). Para pemimpin melarikan diri, namun tertawan (Yesaya 22:3). Saat diserang oleh Babel, mereka mengira bahwa mereka dapat bertahan dengan mencari senjata, memperbaiki tembok, serta mengumpulkan air dan menampungnya (22:8-11). Namun, semuanya sia-sia karena Yehuda telah kehilangan perlindungan (22:8). Betapa bebalnya hati mereka karena mereka mengira bahwa mereka dapat bertahan dengan upaya manusia, tetapi tidak kembali dan mengandalkan TUHAN. Kebebalan hati mereka tampak jelas ketika mereka mengatakan, "Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati" (22:13). Perkataan ini adalah perkataan yang umumnya dikatakan oleh orang yang tidak mengenal Allah. Namun, umat Tuhan ternyata tidak peduli akan apa pun. Yang mereka anggap penting hanyalah bisa makan dan minum sampai puas. Sungguh, kondisi hati mereka mengerikan! Mereka hanya memikirkan kehidupan saat ini. Mereka tidak memedulikan Allah yang telah berulang kali mengingatkan mereka untuk bertobat. Perkataan mereka membuat TUHAN begitu murka, sehingga Ia tidak akan mengampuni mereka (22:14). Kehidupan orang Yehuda benar-benar jauh dari TUHAN. Meskipun mereka tinggal di pusat keagamaan dan kenabian, hati mereka tidak mengasihi Dia! Mereka tidak peduli tentang Allah, dan hanya memperhatikan hawa nafsu dan kesenangan diri. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda sudah hidup sebagai orang yang sudah ditebus dan dilahirkan kembali?