Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengasihi semua orang, termasuk musuh-musuh dan orang yang menganiaya kita (Matius 5:44). Apakah ini perkara yang mudah untuk dilakukan? Sama sekali tidak! Perintah ini sangat sulit untuk dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, terlebih bagi kita yang mengalami perlakuan yang sangat buruk dari orang lain. Orang Israel, juga diberikan perintah yang sama. Mereka tidak boleh membenci orang Edom, meskipun orang Edom berkelakuan jahat dan sering kali menyerang Israel. Tuhan berfirman, "Janganlah kamu menganggap orang Edom menjijikkan, sebab dia saudaramu." (Ulangan 23:7a). Perintah Allah kepada orang Israel harus mereka taati. Melalui perintah untuk tidak membenci orang lain, Allah menyampaikan pesan bahwa penghakiman adalah milik-Nya semata. Sistem peradilan di dunia dibuat untuk menjaga ketertiban masyarakat. Orang-orang yang melakukan kejahatan harus diganjar dengan hukuman yang setimpal. Namun, kejahatan bisa luput dari sistem peradilan di dunia ini, misalnya: orang yang memfitnah orang lain, orang yang diam-diam berupaya menjatuhkan orang lain, orang yang berbohong dan menipu orang lain untuk memanipulasi, orang yang sombong dan merendahkan sesama, orang yang berkata-kata kasar kepada orang lain, dan sebagainya. Bagaimanakah sikap kita saat bertemu dengan orang-orang seperti itu? Apakah kita membalas dan membenci mereka?
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yesaya menubuatkan kemarahan Allah yang akan menimpa bangsa-bangsa, termasuk Edom (34:5-17). Sebagai bangsa yang membenci dan menyerang umat Israel, Edom akan dihancurkan Allah. Allah yang Maha Tahu dan Maha Adil, memiliki cara dan waktu yang tepat untuk menyatakan penghukuman-Nya yang adil kepada siapa saja. Edom yang tidak takut akan Allah--sesuai dengan firman Tuhan--tidak pernah dapat mengalahkan Israel. Di zaman Daud, mereka dikalahkan (2 Samuel 8:14). Meskipun Edom sempat memberontak di zaman Yoram, (2 Raja-raja 8:20-22), mereka dikalahkan oleh Asyur. Di zaman Makabe, mereka dikalahkan oleh orang Yahudi dan dipaksa untuk memeluk agama Yahudi. Di zaman Perjanjian Baru, keturunan Edom masih ada, yaitu Raja Herodes yang melakukan perbuatan keji dengan membunuh anak-anak berusia di bawah dua tahun setelah merasa diperdaya oleh orang-orang Majus. Namun, selain keturunan Herodes, tidak ada lagi catatan mengenai keturunan Edom pada masa Perjanjian Baru. Allah menyatakan murkanya kepada Edom menurut waktu dan cara-Nya yang adil. Apakah Anda percaya bahwa Allah tidak tidur dan Ia peduli terhadap kesulitan yang Anda alami akibat perbuatan buruk orang lain terhadap diri Anda?