Jika kepada kita diberitahukan waktu dan batas umur kita, apa yang akan terjadi? Kemungkinan besar, kita akan mengisi waktu hidup kita dengan baik, terlebih bila waktu hidup kita ternyata pendek. Allah demikian mengasihi Raja Hizkia, sehingga Ia memberitahu Hizkia bahwa ia akan segera meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Hizkia diberi kesempatan untuk berpamitan pada keluarganya (38:2). Ini adalah bentuk kemurahan TUHAN yang besar bagi Raja Hizkia. Tidak ada orang yang tahu kapan batas umurnya. Ada yang sudah sakit parah, namun sembuh. Ada yang tampak sehat, namun tiba-tiba meninggal. Bahkan, yang sudah lama sakit pun tidak dapat diprediksi kapan akan meninggal. Kita harus menyadari bahwa manusia itu terbatas dan terus merosot dibandingkan dengan Allah yang kekal.
Ketika mendengar vonis tentang kematiannya, Hizkia menangis dengan pilu (38:3). Tidak diketahui dengan pasti mengapa Hizkia menangis saat berhadapan dengan kematian. Mungkin dia menangis karena usianya belum terlalu tua. Jika usia Raja Hizkia dihitung dengan membandingkan 2 Raja-raja 18:2 dan 20:6, Raja Hizkia berusia kira-kira 39 tahun saat divonis akan mati dalam waktu dekat. Namun, di Perjanjian Lama, kematian dan kehidupan kekal itu belum sejelas di Perjanjian Baru. Di Perjanjian Baru, Yesus Kristus--Sang Anak Allah--datang dan menyatakan kepada kita bagaimana kita akan mengalami kebangkitan tubuh seperti Dia yang sudah bangkit. Kita juga diajar tentang kemuliaan yang akan kita terima ketika kelak Kristus datang kedua kali. Semua ini jelas bagi orang percaya di Perjanjian Baru. Oleh karena itu, seharusnya, kematian bukan sesuatu yang kita takuti. Sepatutnya, kita berkata seperti Rasul Paulus, "Sesungguhnya, bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ... Aku ingin pergi dan tinggal bersama Kristus; hal itu memang jauh lebih baik." (Filipi 1:21,23). Kehidupan kita di dunia ini adalah anugerah. Namun, kematian pun adalah anugerah karena kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus, Penebus kita. Raja Hizkia divonis mati. Namun, setelah ia berdoa dan memohon kepada TUHAN, TUHAN berfirman melalui perantaraan nabi Yesaya, bahwa hidupnya akan diperpanjang 15 tahun (Yesaya 38:5). Bukan itu saja, TUHAN memberi tanda kepada Raja Hizkia bahwa Ia akan menyembuhkan dan memperpanjang usianya (38:7-8). TUHAN tidak wajib memberi tanda kepada Raja Hizkia. Penambahan umur saja sudah memperlihatkan kemurahan TUHAN. Pemberian tanda mengungkapkan anugerah TUHAN yang melimpah kepada Raja Hizkia. Apakah Anda sudah menyadari bahwa anugerah Allah juga telah melimpah dalam kehidupan Anda?