Pasal 39--yang mencatat upaya Raja Hizkia untuk menyenangkan hati raja Babel--merupakan pengantar untuk memasuki babak baru dari kitab Yesaya, yaitu nubuat tentang keselamatan bagi umat TUHAN yang dibuang ke Babel. Nubuat ini menggenapi firman Allah kepada Raja Hizkia, yaitu bahwa segala yang ada di istananya dan yang disimpan oleh nenek moyangnya akan diangkut ke Babel. Sebagian keturunan Raja Hizkia akan diambil menjadi sida-sida di istana raja Babel (39:6-7). Jika TUHAN tidak menghukum dosa, Ia bukan Allah yang Kudus dan Benar. Ia menghukum umat-Nya agar mereka menyadari dosa mereka dan kembali kepada-Nya. Tidak selamanya mereka mengalami kesusahan karena pembuangan. Setelah umat TUHAN menjalani hukuman, TUHAN akan memulihkan keadaan mereka. Umat Yehuda akan mengalami pemulihan kembali (40:1). Meskipun nubuat di pasal 40-48 membicarakan keselamatan bagi umat Yehuda, nubuat ini digenapi lagi dalam Perjanjian Baru.
Umat TUHAN harus menyadari bahwa apa pun tindakan dan keputusan TUHAN, semuanya baik dan benar. Umat diminta untuk memandang TUHAN (40:9). Ia adalah Allah yang datang dengan kekuatan. Dengan tangan-Nya, Ia menyatakan kuasa-Nya (40:10). Meskipun umat Yehuda mengalami penderitaan karena pembuangan, Allah tetap merupakan Gembala yang menuntun umat-Nya (40:11). Allah yang Mulia dan Besar adalah kontras dengan manusia yang seperti rumput dan bunga di padang (40:6). Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, namun firman Allah tetap untuk selama-lamanya (40:8). Pembuangan umat Yehuda tidak menggagalkan janji TUHAN. Mereka akan melihat kemuliaan-Nya dinyatakan (40:5). Pemimpin-pemimpin dunia silih berganti, namun firman TUHAN kekal dan pasti digenapi. Ketika Yohanes Pembaptis lahir, Ia dipersiapkan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias (40:3, bandingkan dengan Lukas 1:15-17; Matius 3:1-3). Waktu berlalu begitu lama sejak firman ini disampaikan sampai digenapi melalui kelahiran Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis dipakai Allah untuk menyiapkan hati manusia menyambut Yesus Kristus, Juruselamat manusia. Kristus datang bukan hanya untuk orang Israel dan Yehuda semata, melainkan untuk semua orang dari semua suku, ras, dan golongan. Ia menjadi Kurban Tebusan untuk dosa manusia, karena dosa harus mendapat balasan berupa hukuman yang setimpal. Kristus telah menanggung dosa kita. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus yang sudah datang untuk menyelamatkan diri Anda?