Yesaya 41

Allah Tidak Semena-Mena

27 November 2023
GI Wirawaty Yaputri

Perbuatan seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan semena-mena? Dalam KBBI, semena-mena berarti sewenang-wenang, tidak berimbang, berat sebelah. Dengan demikian perbuatan semena-mena adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memedulikan orang lain atau tanpa memikirkan hak-hak orang lain, sehingga perbuatan tersebut merugikan orang lain dengan sengaja. Perbuatan semena-mena adalah perbuatan yang kejam dan tidak adil. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah mengundang bangsa-bangsa untuk datang ke hadapan-Nya (41:1). Undangan Allah diberikan kepada bangsa-bangsa agar mereka bisa berbicara di hadapan-Nya. Bangsa-bangsa yang diundang adalah bangsa-bangsa yang tidak percaya kepada Allah dan menyembah berhala (41:21). Allah Yakub, yaitu Raja Semesta Alam, bersedia mendengar pembelaan yang hendak disampaikan oleh bangsa-bangsa yang tidak percaya kepada-Nya (41:22-23). Ia tidak memutuskan secara berat sebelah, tetapi Ia memberi kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan pembelaan. Dalam situasi seperti "pengadilan" ini, Allah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada bangsa-bangsa yang membuat mereka tidak berkutik dan gemetar (41:5-7). Hal ini menarik karena Allah--dengan kedaulatannya--bisa saja langsung menghukum bangsa-bangsa yang jahat itu. Mereka adalah bangsa-bangsa yang telah menindas umat Yehuda, sedangkan Allah adalah Penolong dan Pembela umat Yehuda (41:10-16). Namun, Allah memberi kesempatan kepada bangsa-bangsa untuk menyampaikan pembelaan. Sungguh, Allah itu panjang sabar dan murah hati. Allah itu adil, tetapi Ia juga penuh kasih. Rasul Petrus mengatakan, "Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelambatan, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9).

Allah selalu berlambat-lambat untuk menghukum karena Ia tidak senang menghukum. Ia ingin agar manusia segera berbalik dan bertobat. Hati Allah berbeda dengan hati manusia. Sering kali, orang percaya pun mudah menghakimi dan menghukum orang yang bersalah atau yang memiliki kelemahan. Penghakiman yang dilakukan pun sering kali bersifat semena-mena, tanpa kesediaan mendengar penjelasan dari pihak lain dan hanya mendengar penjelasan sepihak atau hanya melihat dari satu sisi. Bahkan, sesudah mendengar penjelasan pun, kadang-kadang penjelasan itu diabaikan dan keputusan yang semena-mena langsung dijatuhkan. Apakah Anda pernah bersikap semena-mena terhadap orang lain?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design