Pasal 44 adalah pasal yang menarik. Pasal ini terdiri dari tiga pokok bahasan. Pokok bahasan pertama dan ketiga membahas tentang TUHAN sebagai Pemilik dan Penebus Israel. Pokok bahasan kedua yang berada di tengah membahas tentang kebodohan pemujaan patung. Di pasal ini, TUHAN yang Hidup dibandingkan dengan patung yang mati dan tidak dapat berbuat apa-apa. Allah menyampaikan firman ini kepada umat Yehuda agar mereka yang berada di pembuangan tidak meniru penduduk setempat dalam hal menyembah patung. Superioritas TUHAN atas patung ini terbukti saat iman Hananya, Misael dan Azarya diuji iman mereka dengan perintah untuk menyembah patung emas yang didirikan raja Nebukadnezar di dataran Dura di wilayah Babel (Daniel 3:1-7). Ujian ini berat! Sebagai pembesar, mereka harus mengikuti acara penahbisan patung yang didirikan raja bersama semua petinggi Babel. Ini adalah acara resmi yang penting sekali. Seluruh rakyat dari segala bangsa, suku, dan bahasa turut sujud menyembah patung itu. Namun, ketiga orang Yahudi itu tidak mau ikut sujud menyembah patung itu. Keberanian mereka yang luar biasa itu lahir dari iman yang teguh atau iman yang bulat kepada Allah. Meskipun diperhadapkan kepada ancaman kematian yang mengenaskan melalui perapian yang menyala-nyala, mereka tidak menjadi gentar. Bahkan, mereka akan tetap memercayai Allah bila Allah tidak menolong mereka (Daniel 3:15-18).
Mereka mengenal siapa Allah yang mereka percaya. Mereka juga tahu bahwa menyembah patung adalah perbuatan bodoh dan merupakan wujud sikap durhaka terhadap Allah. Allah berulang kali berkata, "Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun yang telah kupilih! (Yesaya 44:2). Janganlah gentar dan janganlah takut! Bukankah dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah ilah selain Aku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada yang Kukenal!" (44:8). Orang Israel dan Yehuda di pembuangan tidak boleh takut akan apa pun. Allah yang menjadikan mereka dan membentuk mereka akan menolong mereka (44:2). Mereka harus tetap memercayai Allah dan tidak boleh memuja ilah atau patung mana pun karena patung-patung itu adalah sia-sia belaka, buatan tangan manusia (44:9-20). Umat Israel dan Yehuda akan dipulihkan karena dosa-dosa mereka akan diampuni. Allah tidak akan pernah melupakan mereka di mana pun mereka berada (44:21-25). Apakah Anda memiliki iman yang teguh kepada Allah, yang sanggup bertahan dalam segala situasi? Apakah Anda mengandalkan TUHAN saja dalam hidup Anda?