Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah membandingkan Diri-Nya dengan dewa-dewa Babel yang tidak berdaya. Dua nama dewa--yaitu Dewa Bel dan Dewa Nebo--muncul dalam nama dua raja Babel yang kita kenal, yaitu Nebukadnezar dan Belsyazar. Meskipun kedua dewa ini disembah orang Babel, jelas bahwa keduanya hanyalah benda buatan tangan manusia. Mereka tidak dapat menolong, bahkan malah menjadi beban bagi para penyembahnya. Kedua patung dewa itu ikut diangkut saat orang-orang Yehuda dibawa ke pembuangan. Bukannya menolong, dewa-dewa ini malah menjadi beban bagi binatang yang mengangkutnya (46:1). Hal ini amat menyedihkan! Manusia yang mengharapkan berkat dan pertolongan para dewa malah harus mengangkut para dewa itu, sehingga para dewa merupakan beban tambahan bagi manusia (46:2).
Allah mengingatkan orang Yehuda bahwa Ia-lah yang memikul, menjunjung, menggendong, dan menanggung mereka sejak dari kandungan (46:3-4). Bahkan, Allah mengatakan bahwa Ia akan terus menggendong mereka sampai rambut mereka memutih. Artinya, sejak sebelum lahir, Allah sudah menggendong umat-Nya, dan sampai tua, sampai mereka meninggal, Allah tetap menggendong mereka. Hal ini kontras dengan dewa-dewa yang merupakan benda mati yang harus diangkut, dipikul, dan digendong oleh manusia yang menyembahnya (46:7). Betapa bodohnya orang-orang yang memercayai ilah-ilah beserta patung-patung atau berhala-berhala di luar TUHAN. Mereka membuat patung-patung itu dan mengangkutnya. Dengan demikian, mereka mendatangkan kesusahan bagi diri mereka sendiri. Betapa kasihannya mereka! Tidak mengherankan bila Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menyembah patung raja Nebukadnezar, walaupun mereka diancam dengan hukuman mati. Orang yang sudah mengenal Allah Pencipta Yang Hidup--yaitu Allah yang menggendong umat-Nya sejak dari kandungan sampai mati--tidak mungkin menyembah ilah-ilah lain. Ia akan mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Allah Yang Menciptakan dan Menggendongnya.
Sebagai orang yang sudah mengenal Allah Yang Hidup, Pencipta Alam Semesta, kita harus berbelas kasihan kepada orang-orang yang masih hidup dalam penyembahan kepada dewa-dewi atau ilah-ilah yang bukan Allah. Mereka patut dikasihani karena mereka menyembah apa yang tidak dapat menyelamatkan diri mereka. Kita harus membagikan Injil kepada mereka, membagikan kasih Allah yang menggendong kita selama ini. Jangan biarkan mereka hidup dalam beban yang sia-sia! Apakah Anda sudah ikut serta memberitakan Injil?