Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia mati secara rohani. Hati manusia tidak dapat lagi mencari Allah yang menciptakannya, dan ia berpaling kepada ciptaan. Manusia tidak dapat menemukan Allah yang Kudus dan Maha Mulia, sehingga ia mencari keselamatan dari hal-hal yang ia temukan di sekitarnya, yaitu benda-benda mati yang tidak dapat menolongnya. Yang menjadi masalah, Yehuda--yang mengenal Allah--ikut meniru kebiasaan masyarakat yang tidak mengenal Allah (57:6-7). Mereka melupakan perbuatan Allah di masa lampau saat Ia menebus mereka dari perbudakan dan memimpin mereka memasuki Tanah Perjanjian. Allah mengumpamakan umat-Nya seperti seorang istri yang berzina dengan meninggalkan suami yang mengasihinya (57:7-8). Perzinaan mereka dilakukan tanpa malu dan ragu. Kata "menelanjangi diri" (57:8) menggambarkan perbuatan ini. Mereka menyerahkan diri kepada Molokh dengan senang hati, sampai dikatakan bahwa mereka memakai wangi-wangian yang banyak untuk menghadap Molokh (57:9). Penyembahan kepada Molokh ini bahkan sampai membawa kepada kematian, yaitu mereka mempersembahkan anak-anak mereka untuk dibakar hidup-hidup sebagai korban bakaran kepada Molokh (Lihat. 57:5).
Mengapa umat Yehuda sampai bisAa melakukan hal-hal tercela seperti itu? Mengapa mereka yang sudah mengenal TUHAN dapat beribadah kepada ilah-ilah dan dewa-dewi lain? Jawabannya diberitahukan oleh Allah sendiri dalam 57:11. Allah bertanya kepada mereka, "Kepada siapa engkau gentar dan takut, sehingga engkau berdusta dan tidak mengingat Aku atau menaruh Aku dalam hatimu?.." Orang Yehuda beribadah kepada ilah-ilah dan dewa-dewi karena mereka tidak benar-benar hidup dalam takut akan TUHAN. TUHAN bertanya lagi, "Bukankah karena Aku sudah lama membisu, maka engkau tidak takut kepada-Ku?" TUHAN tahu bahwa orang Yehuda tidak hidup takut akan Dia karena Ia bersabar dan tidak serta merta menghukum kejahatan dan dosa mereka. Ia memberi mereka kesempatan demi kesempatan untuk bertobat karena Allah itu setia pada perjanjian-Nya, dan Allah itu Pengasih serta Penyayang. Namun, mereka justru menganggap enteng kesabaran, kemurahan, dan kesempatan yang Allah berikan kepada mereka, sehingga mereka beranggapan bahwa Allah akan selalu bersikap seperti itu kepada mereka. Namun, Allah tidak dapat dipermainkan. Mereka yang menyembah berhala akan celaka, dan mereka yang berlindung kepada-Nya akan mewarisi negeri dan memiliki gunung-Nya yang kudus (57:13). Apakah Anda selalu hidup dalam takut akan TUHAN?