Rabbi Harold Kushner menulis sebuah buku yang laku keras pada tahun 1981. Judul buku yang ditulisnya adalah: "When Bad Things Happens to Good People". ("Ketika Hal-Hal Buruk Terjadi Pada Orang Yang Baik"). Buku ini sampai masuk ke dalam daftar buku terlaris versi majalah New York Times. Apa yang disampaikan Kushner di dalam buku ini? Ia mengatakan bahwa Allah itu penuh kasih, namun Ia tidak Maha Kuasa. Allah itu baik, namun Ia tidak berdaulat. Karena itu, ketika hal-hal buruk terjadi pada orang-orang yang baik, itu karena peristiwa-peristiwa tidak dapat dikontrol oleh Allah. Kushner mengajak pembacanya untuk belajar mengasihi Allah dan memaafkan-Nya meskipun Ia terbatas. Tentu saja Allah yang dimaksudkan oleh Kushner dalam bukunya ini bukanlah Allah yang menyatakan Diri-Nya seperti dicatat di dalam Alkitab. Allah yang dicatat di dalam Alkitab tidak memiliki keterbatasan. Tidak ada peristiwa yang luput dari kontrol-Nya. Ia adalah Pencipta dan Pemelihara alam semesta, sehingga Ia adalah Yang Maha Kuasa dan Berdaulat penuh atas segala sesuatu.
Umat TUHAN yang hidup jauh dari Tuhan beribadah dan berdoa kepada-Nya, namun doa-doa mereka tidak dijawab. Muncullah pemikiran bahwa Allah sudah tidak berkuasa lagi, sehingga Ia tidak sanggup lagi mengabulkan doa. Padahal, Allah tidak mendengar doa bukan karena Ia tidak mahakuasa, melainkan karena Ia terhalang oleh dosa dan kejahatan umat-Nya (59:1-2). Allah mendaftarkan kejahatan dan dosa umat-Nya dengan jelas (59:3-8). Hati mereka begitu jauh dari TUHAN, sehingga melakukan dosa dan kejahatan menjadi kebiasaan, tetapi mereka merasa baik-baik saja. Mereka masih berpuasa, berdoa, dan mempersembahkan kurban. Mereka menjalani rutinitas. Namun, Allah tidak bisa menerima ibadah mereka karena Ia adalah Allah Yang Kudus. Tidak ada hal yang tersembunyi di hadapan-Nya, sehingga Ia menegur umat-Nya dan mengungkapkan kesalahan mereka.
Umat TUHAN yang ditegur menyadari dosa-dosa mereka (59:9-15b). Mereka sadar bahwa dosa-dosa itu membuat mereka hidup dalam kekelaman. Mereka tinggal dalam kegelapan seperti orang buta. Mereka menanti-nantikan keselamatan, namun mereka tidak menemukannya. Mereka mengakui bahwa mereka telah memberontak dan mengingkari TUHAN. Allah Yang Maha Kasih tidak membiarkan umat-Nya terus hidup dalam dosa. Ia mengutus Yesus Kristus menjadi Sang Penebus Dosa (59:20), dan memberikan Roh-Nya bagi kita (59:21). Kita dapat hidup lepas dari dosa hanya karena pertolongan dan anugerah Tuhan. Apakah Anda sudah menjalani hidup suci dengan bersandar pada anugerah Tuhan?