Apa yang membuat kita dapat bertahan pada masa sulit? Pengharapan! Bila kita memiliki pengharapan, fokus pikiran kita tidak akan tertuju pada pergumulan yang sedang kita hadapi, tetapi pada jalan keluar, pertolongan, dan kekuatan untuk menghadapi masalah. Kita akan memiliki pengharapan bila kita beriman kepada Tuhan. Bila kita memercayai TUHAN, kita akan memiliki pengharapan di tengah kesulitan yang kita hadapi. Kita percaya dan sekaligus berharap bahwa Tuhan akan menolong kita. Ia akan memberi jalan keluar serta memberi kekuatan untuk mengatasi kesulitan dan pergumulan kita. Tanpa pengharapan, kita akan menjadi makin lemah, stres, bahkan depresi, saat kesulitan datang melanda hidup kita.
Allah menyampaikan kepada umat-Nya bahwa Ia akan menyelamatkan Yerusalem (62:1). Ia tidak akan diam dan tidak akan tinggal tenang sampai Yerusalem bersinar dan diselamatkan. Allah berfirman bahwa Yerusalem bukan saja diselamatkan, tetapi ia juga akan dimuliakan (62:2). Ini adalah janji yang membangkitkan pengharapan bagi sebuah bangsa yang dibuang. Asalkan mereka percaya kepada firman TUHAN, mereka akan tetap memiliki sukacita meskipun mereka mengalami berbagai hal buruk akibat pembuangan. Ada waktunya Yerusalem tidak lagi disebut "perempuan yang ditinggalkan", atau "perempuan terlantar", tetapi mereka akan dinamai "perempuan kesukaan-Ku" dan "perempuan bersuami". Aib dan cela mereka sebagai bangsa yang dibuang, akan dihapuskan. Mereka akan dikenal dengan nama baru, seperti sebutan di atas, dan Allah akan bergirang atas umat-Nya (62:4-5). Ini adalah berita gembira dan sukacita! Namun umat TUHAN harus memercayai firman TUHAN karena apa yang TUHAN firmankan belum terjadi dan mereka masih berada dalam situasi yang penuh pergumulan. Jika mereka percaya, mereka akan memandang ke depan Mereka akan melihat masa depan yang penuh pengharapan. Mereka tidak akan memusatkan perhatian pada apa yang mereka alami saat ini, tetapi mereka akan melihat penggenapan janji-janji Allah.
Tidak mudah untuk tetap berharap bila kita menghadapi masalah untuk waktu yang lama. Penyakit yang tak kunjung sembuh, anak-anak yang tidak taat, anggota keluarga yang suka bertengkar, pekerjaan yang sulit, usaha yang sepi, bukan hal yang mudah untuk dihadapi. Kita mungkin sudah sering bertanya, "Berapa lama lagi ya Tuhan?" namun kita belum mendapatkan jawaban. Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita agar kita tidak putus asa. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia akan menolong kita. Tetaplah berharap dan percaya kepada-Nya. Apakah Anda berharap kepada TUHAN?