Bagaimana seseorang dapat menjadi percaya kepada Tuhan Yesus? Pertama-tama, Roh Kudus bekerja dalam hatinya, menyadarkan dia akan dosa dan kebutuhannya akan Juruselamat. Kemudian, ia menerima Kristus sebagai Juruselamatnya dengan sukarela dan hidup mengikut Kristus. Jelas bahwa proses ini merupakan karya Roh Kudus. Seseorang tidak mungkin menerima Kristus sebagai Juruselamatnya tanpa karya Roh Kudus dalam hatinya. Proses ini disebut sebagai panggilan yang efektif dalam hidup orang percaya. Hanya orang yang dipilih dan dipanggil Allah yang akan mengikut Kristus dalam hidupnya. Kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia buta secara rohani, tidak memiliki kerinduan dan kesanggupan untuk mencari Allah yang benar. Roh Kudus-lah yang membuat orang berdosa merasa gelisah dan menyadari keberdosaannya.
Umat Yehuda yang berada di pembuangan (63:18; 64:10-11) akhirnya sadar bahwa mereka telah berdosa dan memberontak kepada TUHAN (63:10). Mereka sadar bahwa diri mereka seperti orang najis dan kesalehan mereka seperti kain kotor. Hidup mereka layu seperti daun, dan mereka lenyap oleh kejahatan mereka seperti daun diterbangkan angin (64:6). Mereka akhirnya sadar bahwa TUHAN adalah Allah yang penuh dengan kasih setia. Ia melakukan perbuatan yang masyhur dan penuh kebajikan kepada kaum Israel. Ia melakukan perbuatan-Nya dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang besar (63:7). Saat mereka mengalami kesesakan, TUHAN tidak mengutus seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendiri yang menyelamatkan mereka. Ia sendiri yang menebus mereka dalam kasih dan belas kasihan-Nya. TUHAN-lah yang mengangkat dan menggendong mereka pada zaman dahulu (63:9). Ingatan dan kesadaran orang Yehuda akan dosa dan kebaikan TUHAN membuat mereka berseru kepada-Nya dengan segenap hati. Mereka memohon agar TUHAN tidak menahan diri (63:15). Mereka memanggil TUHAN sebagai Bapa mereka (63:16). Mereka memohon agar TUHAN berbelas kasihan kepada mereka, agar Ia tidak murka dan mengingat kesalahan mereka, karena mereka adalah umat-Nya (64:9). Pembuangan menyadarkan umat-Nya akan dosa-dosa mereka.
Sebagai orang percaya, apakah Anda memiliki kepekaan terhadap dosa? Apakah Anda merasa gelisah bila Anda melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan? Apakah Anda sadar bahwa Anda memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa dan menyenangkan kedagingan Anda? Apakah Anda sudah meminta Roh Kudus mengingatkan Anda setiap kali Anda berbuat dosa? Apakah Anda memiliki kerinduan untuk diperbaharui dari hari ke hari?