Yesaya 66

Orang Miskin di Hadapan Allah

22 Desember 2023
GI Wirawaty Yaputri

Kitab Yesaya ditutup dengan sangat indah. Nabi Yesaya membawa pendengarnya untuk memahami Allah. Allah harus dihormati, dimuliakan, dan disembah karena Ia yang berkuasa atas segala ciptaan. Takhta-Nya di langit, dan bumi adalah tumpuan kaki-Nya. Tidak ada rumah yang dapat dibangun untuk Allah, dan tidak ada rumah yang dapat "menampung" Dia (66:1). Semegah apa pun Bait Allah--atau gereja--dibangun, bangunan itu hanya bisa dipakai untuk umat beribadah kepada Tuhan atau untuk memuliakan Tuhan. Sesungguhnya, TUHAN-lah yang membuat bangunan itu bisa berdiri. Yang dianggap penting oleh TUHAN bukanlah bangunan, melainkan hati yang sungguh-sungguh menyembah Dia. Allah berkata, "... Namun, orang seperti inilah yang Kupandang: orang yang tertindas dan patah semangat dan yang gentar terhadap firman-Ku" (66:2). Orang yang tertindas adalah orang yang miskin di hadapan Allah dan orang yang patah semangat adalah orang yang "cacat" di hadapan TUHAN karena menyadari dosa-dosa dan ketidaklayakannya. Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga" (Matius 5:3). Orang yang miskin adalah orang yang sungguh-sungguh merasa membutuhkan Allah, orang yang tahu bahwa ia tidak punya apa-apa. Ia selalu bergantung dan berharap kepada Allah dalam hidupnya. Orang yang merasa bahwa ia cacat di hadapan TUHAN, adalah orang yang selalu mengharapkan belas kasihan TUHAN. Ia tahu bahwa dirinya penuh dosa, ia rusak karena dosa, dan ia tidak mampu berdiri di hadapan Allah yang Kudus dan Mulia. Orang yang gentar terhadap firman TUHAN adalah orang yang memperhatikan dengan hormat serta menaati firman-Nya. Orang-orang seperti itu selalu digetarkan hatinya oleh firman TUHAN. Ia membuka hati, menerima firman, merenungkannya, dan melakukannya. Firman Tuhan menjadi kesukaan bagi dirinya.

Allah tidak menginginkan bahwa orang yang beribadah kepada-Nya sekaligus melakukan berbagai macam kejahatan (66:3). Ia adalah Allah Yang Mahatahu, sehingga tidak ada yang dapat disembunyikan dari hadapan-Nya, termasuk motivasi dan hal-hal yang disimpan dalam hati kita. Tuhan tidak berkenan bila kita beribadah kepada Tuhan bukan dengan ketulusan, ketaatan, dan kerinduan. Apakah Anda sudah menjadi orang percaya yang beribadah kepada Tuhan dengan hati yang miskin, hati yang "cacat", dan hati yang gentar terhadap firman-Nya? Apakah Anda selalu beribadah dengan sungguh-sungguh dan dengan sikap hormat?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design