Lukas 1:69-70

Percaya dan Taat Kepada -Nya

29 Desember 2023
Pdt. Emanuel Cahyanto Wibisono

Zakharia dan Elizabeth adalah pasangan beriman usia lanjut yang mendapat janji Allah bahwa Elisabet akan mengandung. Kisah mereka mirip dengan Abraham dan Sara, yakni kehamilan istri usia lanjut berdasarkan janji Allah. Akan tetapi, Zakharia tidak percaya kepada pernyataan nubuat Malaikat bahwa Elisabet akan mengandung. Akibatnya, Zakharia pun tidak dapat berbicara sampai kepada hari ketika anaknya--Yohanes Pembaptis--dilahirkan. Setelah dapat berkata-kata, Zakharia menyanyikan pujian yang menyebutkan bahwa Allah setia kepada janji-Nya (1:70). Menarik untuk disimak bahwa Zakharia--seorang imam--percaya bahwa Allah menggenapi janji-Nya setelah ia dihukum Allah dan mengalami penggenapan janji Allah dalam hidupnya sendiri. Pertanyaannya, bagaimana dengan kita pada zaman ini? Kita tentu memiliki pengalaman saat Allah menjawab doa, persis dengan yang kita minta kepada-Nya. Namun, apakah kita pernah melihat dengan kasat mata, mendengar dengan telinga, atau mengalami seperti Zakharia yang memperoleh penggenapan janji Allah atas kelahiran Yohanes Pembaptis?

Secara manusiawi, kita cenderung beranggapan bahwa seseorang yang pernah mengalami penggenapan janji Allah pasti lebih mudah memercayai Allah. Akan tetapi, umat Israel--yang telah menerima penggenapan janji Allah dengan dibebaskan dari perbudakan di Tanah Mesir, mengalami bertambah banyak sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, bahkan mengalami kuasa Allah yang dahsyat melalui berbagai mukjizat--ternyata tetap merupakan bangsa yang tegar tengkuk. Jadi, pengalaman pribadi menerima penggenapan janji Allah dan menyaksikan kuasa-Nya yang ajaib tidak otomatis membuat manusia menjadi percaya dan berserah kepada Allah.

Prinsip Alkitabiah dalam hal mengenal Allah sebenarnya dimulai dari inisiatif Allah yang berkenan menyatakan diri, sehingga manusia bisa mengenal Allah secara pribadi. Hal ini bukan terjadi karena kemampuan manusia, tetapi merupakan anugerah Allah. Anugerah Allah sajalah yang membuat seseorang bisa percaya bahwa Yesus Kristus adalah tanduk keselamatan bagi umat manusia (1:69). Selanjutnya, kita yang sudah percaya kepada Kristus harus terus memupuk kerohanian untuk bisa menjadi semakin percaya dan berserah kepada Allah. Salah satu aspek pertama yang kita perlukan untuk bisa semakin bertumbuh adalah, memiliki hati yang lembut untuk bisa diajar (teachable heart). Hati yang dapat diajar akan memampukan seseorang untuk tunduk kepada kehendak Allah dan percaya kepada-Nya. Apakah ada hal-hal yang menjadi penghalang bagi Anda untuk memiliki hati yang bersedia untuk diajar?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design