1 Korintus 1:18-2:5

Mendapatkan Hikmat Allah (1)

24 Januari 2024
GI Mario Novanno

Bagi banyak orang Yahudi, berita tentang salib Kristus adalah batu sandungan. Mengapa? Mereka menyangka bahwa Kristus (Mesias: orang yang dipilih Allah) seharusnya adalah Raja Penakluk seperti Daud, bahkan lebih daripada Daud! Mereka berharap bahwa kehadiran Mesias disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat yang luar biasa. Ternyata, Kristus tidak memulihkan takhta Daud seperti harapan mereka. Bahkan, kematian-Nya tragis dan mengenaskan. Dia digantung di atas kayu salib. Penyaliban adalah hukuman bagi seorang yang dikutuk Allah (Ulangan 21:23). Dia dihukum mati seperti penjahat. Bagaimana mungkin seorang penjahat bisa menjadi Juru Selamat? Bagi orang Yunani, berita tentang salib adalah kebodohan. Mereka tidak percaya akan kebangkitan tubuh (Kisah Para Rasul 17:18, 32). Dibandingkan dengan dewa-dewa sembahan mereka yang bercirikan kekuatan luar biasa, kekuatan Kristus berada jauh di bawah. Orang dengan status sosial terhormat tidak pernah berpikir bahwa orang terkemuka bisa disalib. Bagi mereka, kematian adalah kekalahan, bukan kemenangan. Inilah hikmat dunia!

Berita tentang Salib Kristus yang menyelamatkan masih terdengar bodoh bagi banyak orang. Masyarakat kita umumnya memuja kekuasaan, pengaruh, dan kekayaan, tetapi Yesus Kristus justru datang sebagai hamba yang rendah hati dan miskin. Dia menawarkan kerajaan-Nya kepada mereka yang beriman, walaupun dianggap bodoh, lemah, tidak terpandang, hina, dan tidak berarti oleh dunia. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu." (Lukas 10:21). Apakah Allah tidak adil sehingga kepada orang yang menganggap dirinya berhikmat, kuat, terpandang, dan berarti, Ia tidak mau menyatakan diri-Nya? Sebenarnya, Allah bukan tidak adil, tetapi banyak orang yang tidak siap dan tidak mau menjadi bodoh, lemah, tidak terpandang, hina dan tidak berarti. Untuk menjadi seperti itu, mereka harus berani berkata seperti Rasul Paulus, "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap kerugian karena Kristus." (Filipi 3:7). Rasul Paulus memiliki hikmat Allah. Ia memilih yang paling penting dan berharga.

Apakah Anda bersedia kehilangan kehormatan dengan membuat keputusan yang tidak populer karena ingin menghormati Allah? Apakah Anda akan bertahan saat dicibir orang karena menanggung kerugian demi menjadi berkat bagi orang-orang yang ingin Tuhan berkati melalui diri Anda? Apakah Anda tetap beriman saat harus menerima dan memikul salib--lambang kebodohan itu--demi menaati Kristus?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design