Setiap atlet yang serius pasti akan mendorong diri mereka untuk berlatih lebih keras dan lebih lama dibandingkan dengan atlet yang cepat berpuas diri. Para atlet sejati berusaha untuk melatih tubuh dan pikiran mereka sedemikian rupa agar mereka bisa mengungguli atlet lain, sehingga mereka bisa menerima hadiah sebagai upah dari hasil kerja keras mereka. Sementara para atlet lain pulang untuk bersantai, para atlet sejati terus berlatih. Bila kebanyakan orang menghindari segala bentuk ketidaknyamanan, para atlet sejati memaksa diri mereka mencapai batas daya tahan mereka. Meskipun sebagian orang puas dengan prestasi mereka yang sebenarnya biasa-biasa saja, para atlet sejati rela membayar harga berapa pun untuk meraih keunggulan. Mengenai segala daya upaya yang dilakukan para atlet sejati, Rasul Paulus mengatakan bahwa meskipun mereka telah berusaha sekuat tenaga, kesuksesan dan penghargaan mereka pada akhirnya terlupakan. Mengapa? Karena pencapaian prestasi--sehebat apa pun--yang tidak memiliki hubungan dengan Kerajaan Allah tidak akan berdampak pada kekekalan.
Jika seorang atlet sejati dapat termotivasi untuk berkorban secara luar biasa untuk mendapat imbalan yang fana (bersifat sementara), bukankah orang Kristen sepantasnya juga berjuang agar mendapat imbalan yang tidak dapat binasa? Jika seorang atlet sejati bersedia bekerja keras hari demi hari untuk meraih kemuliaan, bukankah seharusnya orang Kristen juga bekerja untuk kemuliaan Tuhan? Apakah Anda sudah berupaya untuk menguasai tubuh Anda sedemikian rupa demi kemuliaan Tuhan? Apakah Anda sudah melatih pikiran Anda untuk melaksanakan kehendak Tuhan dan menghindari godaan duniawi? Apakah Anda sudah mendisiplin hidup Anda dalam hal berdoa? Saat orang lain mengambil waktu terlalu banyak untuk melihat IG atau TikTok, apakah Anda bersedia menyediakan banyak waktu untuk berjaga-jaga dan menjadi perantara dalam doa bagi kepentingan orang lain? Apakah Anda sudah mempelajari Firman Tuhan dengan tekun agar bisa menemukan jawaban atas tantangan yang Anda hadapi? Sudahkah Anda memperlengkapi diri Anda dalam penginjilan sehingga Anda siap membagikan iman Anda? Sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menjadi seorang Kristen yang memenuhi syarat untuk menerima mahkota abadi?
Rasul Paulus menutup pasal 9 dengan peringatan yang patut diperhatikan: Latihlah tubuh Anda dan kuasailah agar sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan sampai Anda sendiri ditolak! (9:27). Artinya, setiap orang percaya harus senantiasa menjaga agar kehidupan rohaninya tetap prima!