Kuasa Tuhan Yesus bukan hanya terlihat dari pengajaran-Nya, tetapi juga terlihat dari tindakan-Nya. Dia mengajar dengan berwibawa dan cara mengajar-Nya berbeda dengan para ahli Taurat. Wibawanya dalam mengajar berasal dari diri-Nya sendiri. Tindakan-Nya memperlihatkan bahwa Ia memiliki kuasa Ilahi yang melampaui kemampuan manusiawi. Ia mampu menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan para tabib dan Ia mampu mengusir roh-roh jahat. Kuasa menyembuhkan segala penyakit itu memperlihatkan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Anak Allah yang jauh lebih unggul daripada para pemimpin agama Yahudi. Kuasa Yesus Kristus melekat pada identitas-Nya sebagai Sang Anak Allah. Kuasa Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia adalah Sang Mesias yang dijanjikan Allah dalam Perjanjian Lama. Kuasa Yesus Kristus memungkinkan Ia menjadi Pelaksana janji-janji Allah dalam Perjanjian Lama. Kuasa Yesus Kristus membuat kita bisa mengandalkan Dia dan bersandar kepada-Nya dalam segala keadaan.
Sayang sekali bahwa banyak pemimpin agama Yahudi yang merasa dengki melihat kesuksesan pelayanan Tuhan Yesus. Mereka dikuasai oleh kemarahan yang diwarnai oleh rasa iri hati saat mereka memperhatikan bahwa ajaran Tuhan Yesus disukai banyak orang dan tindakan penyembuhan yang Dia lakukan membuat banyak orang berbondong-bondong mengikut Dia. Pada masa kini, pelayanan Tuhan Yesus dilanjutkan oleh pelayanan orang-orang percaya di seluruh dunia. Seperti pada zaman Tuhan Yesus, kesuksesan pelayanan orang-orang percaya membuat banyak orang merasa iri hati, sehingga muncullah berbagai peristiwa penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di seluruh dunia yang berlangsung di sepanjang zaman sampai masa kini. Dalam bacaan Alkitab hari ini, rasa dengki membuat orang-orang Farisi bersekongkol dengan orang-orang Herodian--yaitu para pendukung Raja Herodes--untuk bersama-sama mencari kesempatan untuk membunuh Yesus Kristus (3:6). Persekongkolan ini aneh bila kita mengingat bahwa sebelumnya, orang-orang Farisi amat membenci orang-orang Herodian. Mereka bersekongkol karena kedua kelompok itu dikuasai oleh kebencian yang muncul dari rasa iri hati terhadap kesuksesan pelayanan Tuhan Yesus. Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita akan bahaya dikuasai oleh rasa dengki saat melihat orang yang lebih sukses daripada diri kita. Kita perlu melatih diri untuk belajar merasa bersyukur atas anugerah Allah terhadap diri kita. Apakah Anda merasa bersyukur atas keberadaan diri Anda saat ini? Apakah Anda bisa bersyukur saat melihat kesuksesan orang lain?