Markus 4:21-41

Tuhan Yesus Berkuasa atas Alam

26 Februari 2024
GI Purnama

Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus mengajar melalui perumpamaan, dan Dia memperlihatkan kuasa-Nya atas alam melalui tindakan-Nya. Perumpamaan tentang pelita mengungkapkan bahwa kita harus memanfaatkan karunia atau kemampuan yang kita miliki untuk menjadi berkat. Dengan memanfaatkan karunia yang diberikan kepada kita, berarti bahwa kita menghargai Allah yang telah memberikan karunia itu kepada kita, dan penerapan karunia itu juga akan membuka dilimpahkannya anugerah Allah kepada kita (4:21-23). Perumpamaan tentang benih yang tumbuh dan perumpamaan biji sesawi memperlihatkan bahwa cara kerja Allah dalam menumbuhkan Kerajaan Allah itu tidak selalu bisa kita mengerti (4:26-34).

Kisah Tuhan Yesus meredakan amukan angin ribut di danau menunjukkan bahwa Dia berkuasa atas alam. Dia menegur murid-murid-Nya yang ketakutan dan tidak memercayai Dia. Sikap para murid saat menghadapi angin ribut yang berpotensi menenggelamkan perahu mencerminkan sikap kita saat kita menghadapi masalah berat dalam kehidupan. Saat menghadapi masalah berat, bukankah kita cenderung bersikap seperti para murid yang menganggap Tuhan Yesus tidak peduli terhadap keadaan kita, bahkan Ia tetap tidur saat kita tercekam ketakutan? Sadarilah bahwa cara Allah berpikir dan cara Allah bertindak sering kali berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Kesalahan kita adalah bahwa kita cenderung membatasi kemampuan Allah, dan kita menganggap Allah hanya bisa bertindak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Bila kita membatasi Allah, kita akan sulit memercayai Allah! Cara berpikir Allah itu tidak terduga dan di luar jangkauan pemikiran kita. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah sengaja membuat para murid berada dalam keadaan tidak berdaya, supaya mereka belajar untuk percaya total kepada-Nya.

Dalam hidup kita, mungkin saja suatu saat Allah membiarkan kita berada dalam situasi putus asa, supaya kita belajar memercayai Dia. Jangan biarkan pemikiran kita menjadi penghalang bagi kita untuk memercayai Allah. Sadarilah bahwa Allah itu tak terbatas. Dalam sejarah, hanya sekali saja Allah membatasi diri-Nya, yaitu saat Dia menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Kita harus menanggalkan pemikiran kita tentang Allah yang dibatasi oleh keterbatasan kita, kemudian kita harus membentuk ulang pemikiran kita tentang Allah berdasarkan firman-Nya. Apakah Anda meyakini bahwa segala sesuatu yang dikatakan tentang Allah di dalam firman-Nya adalah benar? Saat Anda menghadapi masalah berat dalam kehidupan, apakah Anda berani untuk sungguh-sungguh memercayai Allah?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design