Penolong yang Memberi Pengharapan (Pra-Pentakosta)
Memiliki pengharapan dalam kehidupan kita itu amat penting. Tanpa pengharapan, kita cenderung berpuas diri dan tidak memiliki semangat untuk berjuang menggapai masa depan yang lebih baik. Adanya pengharapan membuat kita sanggup bertahan saat menghadapi kesulitan dalam hidup kita. Akan tetapi, mempertahankan pengharapan itu tidak mudah karena wujud pengharapan itu belum kita lihat. Oleh karena itu, jelas bahwa peran Roh Kudus--yang terus mengobarkan pengharapan yang kita miliki (15:13)--amat penting bagi kita.
Kesulitan untuk bertahan dalam pengharapan itu tampak jelas dalam Perjanjian Lama. Umat Israel yang keluar dari Tanah Mesir harus merebut Tanah Kanaan yang merupakan tanah yang dijanjikan Allah untuk diwariskan kepada mereka. Akan tetapi, umat Israel kurang tekun untuk mempertahankan pengharapan yang mereka miliki. Mereka tidak menyelesaikan amanat untuk merebut seluruh Tanah Kanaan. Akibatnya, penduduk asli Tanah Kanaan yang menyembah berhala masih ada yang tinggal di antara umat Allah serta menyesatkan mereka.
Umat Allah pada masa kini juga harus hidup dalam pengharapan. Kita hidup dalam dunia yang semakin merosot. Teknologi akan terus meningkat, tetapi kondisi alam dan juga nilai-nilai moral terus semakin merosot. Kemerosotan alam dan kemerosotan nilai-nilai moral membuat hidup kita selalu diwarnai dengan masalah dan penderitaan. Pengharapan kita terletak pada langit baru dan bumi baru yang baru akan terwujud pada akhir zaman (Wahyu 21). Saat kita berada dalam langit yang baru dan bumi yang baru, barulah kesedihan kita akan benar-benar berakhir. Jadi, saat kita menantikan datangnya langit yang baru dan bumi yang baru, kita hidup dalam pengharapan. Adanya pengharapan itu membuat kita bisa memiliki sukacita dan damai sejahtera dalam segala kondisi (bandingkan dengan Roma 15:13 dan Yohanes 14:27). Roh Kudus yang tinggal di dalam hati setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan membuat sukacita dan damai sejahtera yang sejati tidak bisa dilenyapkan oleh kesukaran dan penderitaan. Di dalam Kristus, pengharapan yang kita miliki membuat kita senantiasa bisa memiliki sukacita dan damai sejahtera dalam segala situasi.
Apakah Anda memiliki pengharapan yang didasarkan pada firman Tuhan? Apakah pengharapan yang Anda miliki telah membuat Anda hidup dalam sukacita dan damai sejahtera? Saat Anda menghadapi berbagai macam masalah dan penderitaan, apakah Anda tetap memiliki sukacita dan damai sejahtera?