1 Korintus 12:1-11

Penolong yang Memampukan

17 Mei 2024
GI Purnama

Penolong yang Memampukan (Pra-Pentakosta)

Banyak anggota gereja yang hanya menjadi penonton dalam gereja karena mereka menganggap diri mereka tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apa pun untuk kepentingan bersama. Ada dua penyebab utama yang membuat seseorang menjadi anggota gereja yang pasif: Pertama, ia tidak menyadari bahwa setiap orang yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat juga telah menerima karunia Roh Kudus yang memberikan kesanggupan untuk melayani. Bila kita terlalu memperhatikan kelemahan dan ketidakmampuan kita, kita akan merasa tidak sanggup melayani. Perasaan tidak sanggup itu menunjukkan bahwa ia hanya memperhatikan dirinya sendiri dan tidak mempertimbangkan kesanggupan Roh Kudus memberikan kemampuan untuk melayani. Kedua, ia tidak memiliki kepedulian. Ketidakpedulian ini bisa disebabkan karena hambatan psikologis, misalnya karena mengalami kepahitan dalam hidup atau karena perasaan rendah diri, tetapi juga bisa disebabkan karena dia belum sungguh-sungguh memercayai Yesus Kristus sehingga ia belum dilahirkan kembali dan belum menerima karunia Roh kudus.

Bila seseorang telah dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru, ia pasti memiliki karunia Roh Kudus yang memberikan kemampuan untuk melayani. Karunia atau kemampuan melayani itu harus dipraktikkan supaya bisa terwujud. Bila kita tidak terlibat dalam pelayanan, mungkin kita tidak akan bisa mengerti karunia apa yang kita miliki. Bila kita aktif melayani, mungkin saja Tuhan melengkapi karunia yang telah kita terima dengan menambahkan karunia lain yang kita perlukan dalam pelayanan. Pada prinsipnya, karunia Roh Kudus yang diberikan kepada kita itu merupakan perlengkapan untuk melayani, bukan untuk membuat kita bisa berbangga diri. Oleh karena itu, karunia itu seharusnya membuat kita bersyukur dan selanjutnya mewujudkan rasa syukur itu dengan melayani Tuhan dan sesama. Kita perlu waspada agar karunia yang kita miliki tidak membuat kita menjadi sombong. Sadarilah bahwa saat kita melayani, kita harus bersikap sebagai pelayan dan bukan sebagai penguasa. Memandang karunia sebagai alat untuk berkuasa merupakan penyelewengan terhadap kehendak Allah.

Apakah Anda sudah terlibat dalam pelayanan? Apakah Anda sudah bersikap rendah hati saat Anda melayani? Apakah Anda sudah mengenali karunia yang diberikan oleh Roh Kudus kepada diri Anda? Apakah Anda selalu mengingat bahwa karunia yang Anda terima itu dimaksudkan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan Anda sendiri?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design