Setelah bangsa Israel diyakinkan untuk memercayai Tuhan sepenuhnya, Tuhan memulai penaklukan Tanah Kanaan dengan menyerahkan kota Yerikho. Kota Yerikho--yang disebut kota pohon kurma (Ulangan 34:3)--adalah kota berkubu dengan benteng yang kuat yang tidak mudah ditaklukkan. Setelah mendengar bahwa bangsa Israel telah menyeberangi sungai Yordan, pintu benteng kota Yerikho ditutup agar bangsa Israel tidak bisa masuk untuk menyerang melalui pintu itu.
Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menyerang kota Yerikho dengan cara yang tidak biasa dilakukan dalam peperangan. Selama enam hari, mereka diminta sekali sehari mengelilingi tembok Yerikho sambil membawa tabut perjanjian dengan tidak bersuara. Pada hari ketujuh, mereka berkeliling sebanyak tujuh kali (6:3-4). Dengan setia, bangsa Israel berkeliling tanpa bersuara sambil menantikan perintah yang akan Tuhan sampaikan melalui Yosua. Setelah kali ketujuh, Yosua memerintahkan mereka untuk bersorak. Setelah mereka bersorak, benteng kota Yerikho runtuh, sehingga mereka bisa masuk dan menaklukkan penduduk kota Yerikho. Kota itu dan segala isinya dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan (6:17). Semua penduduknya--kecuali Rahab dan keluarganya--dibunuh. Mereka diperintahkan untuk menaruh emas, perak, tembaga, dan besi ke dalam perbendaharaan rumah Tuhan (6:24). Dapat dikatakan bahwa peperangan itu bukan dilakukan oleh bangsa Israel karena mereka hanya berkeliling dan tembok runtuh dengan sendirinya. Mereka menerima kemenangan yang diberikan oleh Allah. Rahab dan keluarganya dibiarkan hidup dan tinggal bersama bangsa Israel di luar perkemahan. Mereka adalah penduduk kota Yerikho yang telah menyelamatkan kedua pengintai. Rahab termasuk dalam silsilah Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia. (Matius 1:5).
Selama kita hidup di dunia, kita berada dalam peperangan rohani. Peperangan rohani itu sudah dimenangkan oleh Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut (2 Timotius 1:10, Roma 8:2). Kemenangan demi kemenangan akan kita nikmati jika kita melakukan kehendak Allah dengan setia. Ada bagian Allah dan ada bagian kita. Sebagaimana bangsa Israel harus melakukan tugas mengelilingi tembok Yerikho dan membunuh penduduknya, serta tidak mengambil barang apa pun yang tidak diperuntukkan bagi mereka, kita pun juga harus melaksanakan tugas kita. Apakah Anda sudah hidup sesuai dengan jalan yang Allah tetapkan, yaitu menjaga kekudusan hidup. Karena kuasa dosa sudah dikalahkan oleh Yesus Kristus di kayu salib, apakah Anda sudah menjalani hidup dengan menjauhi dosa?