Untuk bisa merebut Tanah Perjanjian, bangsa Israel harus berperang melawan bangsa-bangsa yang tinggal di sana. Selain peperangan melawan kelima raja orang Amori yang dicatat secara terperinci (10:1-27), catatan berikutnya adalah daftar peperangan yang dimenangkan oleh bangsa Israel Selain daftar kota dan raja, terdapat catatan bahwa mereka yang berperang melawan umat Israel itu semuanya mati terbunuh, tidak ada orang yang dibiarkan lolos, sehingga mereka punah (11:6-23). Mengapa penduduk Tanah Kanaan harus dipunahkan?
Penduduk Tanah Kanaan sangat banyak, sehingga jumlah mereka seperti pasir di laut (11:4). Sayangnya, budaya mereka sangat bobrok secara moral, terutama dalam masalah seksual (bandingkan dengan Imamat 18). Yang paling menjijikkan, mereka mengorbankan anak-anak dalam penyembahan kepada ilah mereka (lihat Ulangan 12:29-31). Kerusakan budaya itu membuat Allah tidak berkenan kepada bangsa Kanaan. Mereka harus dipunahkan agar bangsa Israel--sebagai umat Allah--jangan menjadi rusak karena terpengaruh oleh cara hidup penduduk Tanah Kanaan yang telah tercemar (Ulangan 7). Sekalipun demikian, akhirnya tidak seluruh penduduk Kanaan dimusnahkan, misalnya Rahab dan keluarganya (6:25), orang-orang Gibeon yang bersedia hidup sebagai budak bangsa Israel (pasal 9-10), serta penduduk yang dibiarkan hidup karena bangsa Israel malas melaksanakan tugas untuk menaklukkan seluruh Tanah Kanaan (18:3). Akhirnya, Tuhan membiarkan keberadaan sisa penduduk Kanaan untuk menguji kesetiaan umat Israel terhadap Tuhan dan untuk melatih bangsa Israel berperang-(Hakim-hakim 3:1-6).
Selama hidup di dunia, kita harus berperang secara rohani melawan tipu muslihat roh-roh jahat yang berusaha membuat kita hidup dalam dosa (Efesus 6:12). Kristus sudah mengalahkan kuasa dosa--yaitu maut--di atas kayu salib, namun Iblis dan roh-roh jahat masih diizinkan untuk menggoda dan menjatuhkan kita ke dalam dosa. Kita harus melawan tipu daya Iblis--agar tidak terperosok pada kebiasaan hidup lama yang bersifat merusak--dengan memakai persenjataan rohani yang telah Allah sediakan (Efesus 6:10-17). Kemenangan yang sudah kita lalui bersama Kristus tidak boleh membuat kita berpuas diri karena kita masih harus terus berperang secara rohani agar tidak jatuh ke dalam dosa. Peperangan rohani itu akan terus berlangsung sampai kita berjumpa dengan Kristus. Apakah Anda menyadari adanya dosa tertentu dalam hidup Anda yang harus Anda perangi? Apakah Anda sudah memanfaatkan seluruh perlengkapan senjata yang disediakan Allah ?