Suku Lewi tidak mendapat milik pusaka melalui undian sebagai sebuah suku seperti suku-suku lain karena Tuhan-lah yang menjadi milik pusaka mereka (Ulangan 10:9). Sekalipun demikian, mereka mewarisi empat puluh delapan kota yang tersebar di seluruh suku Israel. Kota-kota tersebut terdiri dari enam kota perlindungan dan empat puluh dua kota lain sebagaimana janji Tuhan melalui Musa. Anak-anak Lewi, yaitu Kehat, Gersom, dan Merari, terus berkembang menjadi bani Kehat, Bani Gersom dan Bani Merari. Musa dan Harun merupakan keturunan Suku Lewi dari Bani Kehat.
Ketika bangsa Israel memberontak kepada Allah dengan membuat patung lembu emas, suku Lewi tetap memihak kepada Allah (Keluaran 32), sehingga mereka diminta untuk membaktikan diri mereka kepada Allah (Keluaran 32:29 TB1). TUHAN mengambil orang Lewi menjadi milik kepunyaan Allah sebagai ganti anak sulung seluruh bangsa Israel yang tidak dibunuh ketika Tuhan menghukum bangsa Mesir dengan tulah kesepuluh (Bilangan 3:12-13,41,45). Orang Lewi dikhususkan oleh Allah untuk melayani para Imam yang merupakan keturunan Harun dan mengurus segala perbendaharaan di kemah suci (Bilangan 3:7). Mereka menempati kota-kota perlindungan yang tersebar di seluruh wilayah Israel karena hanya para imam--yang merupakan keturunan Harun, sekaligus juga keturunan Lewi--yang diberi hak untuk memutuskan perkara-perkara besar yang membuat orang terluka, bahkan terbunuh (Ulangan 21:5), serta memastikan penyakit kusta, dan sebagainya.
Suku Lewi menerima persembahan persepuluhan dari Bangsa Israel sebagai milik pusaka (Bilangan 18:24). Mereka juga mendapatkan tanah penggembalaan di sekitar kota yang mereka diami (Bilangan 35). Tuhan berpesan melalui Musa agar setelah menduduki Tanah Kanaan, bangsa Israel tidak mengabaikan orang Lewi (Ulangan 12:19, 14:27). Pada masa kini, ada orang-orang yang dipanggil secara khusus untuk melayani Tuhan, misalnya para misionaris, para rohaniwan penuh waktu dan staf yang melayani, baik di gereja maupun di lembaga pelayanan Kristen. Milik pusaka mereka adalah Allah sendiri. Mereka mempersembahkan hidup mereka untuk melayani dan mereka menggantungkan kehidupan mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Sama seperti seluruh bangsa Israel harus memperhatikan kebutuhan orang Lewi, demikian pula umat Tuhan pada masa kini harus memperhatikan kebutuhan hidup mereka yang mengkhususkan diri untuk melayani. Apakah Anda memahami panggilan Tuhan bagi diri Anda? Apakah Anda sudah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban Anda?