Bangsa Israel telah diberkati TUHAN sehingga mereka bisa mendiami tanah yang dijanjikan TUHAN, bahkan TUHAN sendiri telah memimpin peperangan bagi mereka. Namun, bagi Yosua, hal terpenting bukanlah menjadi bangsa yang diberkati semata, tetapi menjadi bangsa yang beribadah kepada TUHAN.
Walaupun sibuk, Yosua memastikan bahwa keluarganya tetap setia beribadah kepada TUHAN (24:15). Terhadap bangsanya, Yosua mengingatkan bahwa TUHAN telah memimpin peperangan dan memberkati mereka, lalu ia menuntut respons mereka. Yosua ingin agar bangsa Israel berkomitmen untuk setia beribadah kepada TUHAN (24:16). Ia bukan sekadar menuntut pengakuan berupa ucapan, tetapi ia menuntut tindakan nyata (24:23). Pengakuan ini penting karena masih ada penduduk asli Tanah Kanaan yang belum ditumpas, sehingga mereka bisa memengaruhi umat Israel untuk meninggalkan Tuhan.
Identitas seseorang terlihat dari komitmen orang itu. Sebagai anggota umat Allah, identitas kita bukan sekadar terlihat dari pernyataan beragama Kristen di KTP, tetapi juga terlihat dari adanya komitmen dalam mengikut Kristus yang diawali dengan pengakuan iman yang bersifat pribadi dan diikuti dengan tindakan nyata. Sebagai anggota umat Allah, beribadah merupakan wujud tindakan nyata dari komitmen mengikut Kristus. Rutinitas ibadah kita akan dilihat oleh banyak orang dan apa yang terlihat itu membentuk identitas kita sebagai anggota umat Allah. Oleh karena itu, janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah di gereja kita (Ibrani 10:25). Selain itu, komitmen kita harus diungkapkan di mana saja Tuhan menempatkan kita, bukan hanya di dalam gereja. Rasul Paulus mengemukakan bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Hal ini berarti bahwa ibadah kita harus diungkapkan melalui cara hidup yang memuliakan Tuhan, bukan hanya di gereja, tetapi juga di rumah, di lingkungan tempat tinggal, dan di mana pun Tuhan menempatkan kita. Ibadah bukan hanya sekadar berupa ritual keagamaan di gereja, tetapi juga berupa tekad untuk mempersembahkan diri seutuhnya dengan cara melakukan tindakan-tindakan yang kudus dan berkenan kepada Allah.
Apakah Anda telah bertekad untuk mempersembahkan diri Anda secara utuh kepada Kristus? Apakah yang dapat Anda lakukan saat ini untuk mengungkapkan identitas Anda sebagai anggota umat Allah dalam lingkungan tempat Tuhan menempatkan diri Anda? Apakah sikap hidup Anda telah mempengaruhi keluarga Anda untuk lebih sungguh-sungguh beribadah kepada Allah?