1 Samuel 6

Menghormati Kekudusan Allah

19 Juli 2024
GI Tommy Chendana

Kegalauan dan berbagai pertanyaan timbul dalam diri orang Filistin menyangkut musibah wabah penyakit yang belakangan menimpa kota-kota orang Filistin. Apakah wabah ini adalah hukuman TUHAN Allah Israel karena mereka merampas tabut Allah atau musibah itu hanya merupakan sebuah kebetulan? (6:9). Orang Filistin berupaya mengembalikan tabut Allah ke Israel agar mereka tidak tertimpa musibah yang lebih hebat. Akhirnya, mereka mengikuti anjuran para imam Dagon dan para penenung dengan memberikan berbagai macam persembahan emas—sesuai dengan jumlah raja-raja Filistin—sebagai tebusan salah. Mereka menaruh seluruh persembahan itu ke dalam kereta yang ditarik oleh dua ekor lembu yang masih menyusui anaknya dan yang belum pernah menarik kereta (6:4-8). Sebenarnya, lembu yang belum pernah menarik kereta akan kesulitan menarik kereta yang berisi barang-barang yang berat, apalagi lembu-lembu itu mempunyai anak yang masih menyusui sehingga mereka pasti akan mencari anak mereka. Akan tetapi, ternyata lembu-lembu itu terus berjalan ke wilayah Israel di daerah Bet-Semes. Peristiwa ini bukan kebetulan, tetapi memperlihatkan bahwa tangan TUHAN-lah yang menuntun lembu-lembu tersebut untuk berjalan tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri menuju ke daerah Bet-Semes yang merupakan wilayah Israel (6:12).

Kembalinya tabut Allah di Bet-Semes merupakan sukacita yang besar bagi penduduk di sana. Mereka memberi persembahan kurban bakaran kepada TUHAN (6:14; Imamat 1:3; 22:19). Kemudian, orang-orang Lewi menurunkan tabut Allah dan meletakkannya di atas batu besar di ladang Yosua, karena tidak ada tempat yang cukup layak untuk menempatkan tabut Allah tersebut seperti tempat yang ada di Silo. Di ruang terbuka inilah, tabut Allah menjadi benda yang menarik untuk dilihat dan diamati dari jarak dekat, sehingga ada beberapa orang Bet-Semes yang mendekati dan melihat ke dalam Tabut Allah. Akibat perbuatan mereka sangat fatal: Seketika itu juga, TUHAN membunuh sekitar tujuh puluh orang yang melakukan perbuatan yang tidak mengindahkan kekudusan TUHAN (bandingkan dengan Imamat 16:2; Bilangan 4:17-20). Peristiwa ini membuat orang Bet-Semes berseru, "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"

Pasal ini mengingatkan kita akan otoritas, kuasa, dan kekudusan TUHAN. Tuhan mencari orang-orang yang patah hati dan taat kepada-Nya (Mazmur 51:17-19). Hal utama apa yang menghalangi Anda untuk menjalani kehidupan yang kudus? Sudahkah Anda menguduskan Kristus di dalam hati Anda sebagai Tuhan? (1 Petrus 3:15a).

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design