1 Samuel 17:1-30

Hasil Pertempuran di Tangan Tuhan (1)

31 Juli 2024
GI Tommy Chendana

Film laga pada umumnya menampilkan musuh yang super hebat dan sulit ditaklukkan. Keberhasilan aktor utama dalam mengalahkan musuh terkadang bergantung faktor keberuntungan atau karena ada penyelamat yang membantunya mengalahkan musuh itu. Kali ini, bangsa Israel bertempur dengan musuh yang kuat dan gagah perkasa, yaitu Goliat. Secara fisik, Goliat mempunyai postur tubuh yang tingginya sekitar tiga meter. Ia diperlengkapi dengan perlengkapan perang yang lengkap dari atas kepala hingga kaki (17:4-7). Keadaan Goliat membuat bangsa Israel merasa kecil dan tidak berdaya. Selama empat puluh hari, Goliat terus-menerus menggertak barisan Israel dan menantang untuk bertarung satu lawan satu sambil menghina TUHAN, Allah Israel. Saat mendengar tantangan tersebut, Saul dan segenap orang Israel menjadi sangat takut (17:11). Di tengah rasa takut yang melumpuhkan mereka, TUHAN mengutus Daud di waktu yang tepat untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Semula, Daud hadir di tengah medan perang bukan untuk berperang, tetapi untuk membawakan makanan bagi kakak-kakaknya. Namun, Daud ditegur dan disuruh pulang oleh Eliab, kakak sulungnya. Daud belum cukup umur untuk ikut berperang (lihat Bilangan 1:3). Dalam kaca mata kita, tindakan Eliab sangat baik karena ia hendak melindungi adiknya. Akan tetapi, kaca mata Tuhan berbeda dengan kaca mata manusia. Sekali pun Daud belum cukup umur dan belum pernah berperang, ia memiliki kepekaan yang luar biasa. Daud berkata dengan tegas, "Siapa orang Filistin yang tak bersunat itu, sehingga ia menghina pasukan Allah yang hidup?" (17:26). Daud tidak terima jika nama TUHAN, Allah Israel dan umat-Nya dihujat dan diremehkan oleh bangsa Filistin. Keberanian Daud tidak muncul begitu saja dari dirinya sendiri, melainkan dari Roh Allah yang ada dalam dirinya. Daud dipimpin oleh Roh TUHAN untuk menaklukkan Goliat dan pasukannya. Dia sadar bahwa TUHAN-lah yang membuat ia bisa memenangkan pertempuran.

Ketika menghadapi persoalan besar yang membuat kita takut, kita mungkin memilih untuk berhenti bergerak maju untuk menghindari risiko. Sesungguhnya, saat ini, kita menghadapi musuh yang jauh lebih menakutkan daripada ‘Goliat.’ Andalkanlah Tuhan! Dialah gunung batu keselamatan kita! (Mazmur 62:6-8). Ingatlah bahwa kemenangan dalam peperangan berada di tangan Tuhan. Bagaimana cara Anda menghadapi ketakutan? Jangan biarkan orang lain membuat Anda ragu-ragu untuk tetap beriman kepada Kristus!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design