Rasa cemburu atau iri hati adalah salah satu musuh paling berbahaya. Ia seperti penyakit yang perlahan-lahan menggerogoti batin kita dan menuntun kita untuk melakukan hal-hal yang mengerikan. Amsal 14:30 berkata bahwa iri hati "membusukkan tulang". Kecemburuan berkaitan erat dengan rasa takut. Cemburu itu sebenarnya merasa iri dan takut terhadap orang lain yang memiliki sesuatu yang tidak dia miliki. Iri hati mudah menyulut kemarahan, bahkan bisa mendasari terjadinya pembunuhan. Bacaan Alkitab hari ini menceritakan kecemburuan Saul yang membuat ia ingin membunuh Daud, sedangkan Daud berusaha menenangkan dan menolong Saul mengatasi depresinya.
Kecemburuan Saul kepada Daud dimulai saat segenap orang Israel menyongsong Daud dengan sukacita dan para perempuan menari dan menyanyi sambil berkata,"Saul membunuh beribu-ribu musuh, tetapi Daud berpuluh-puluh ribu." Nyanyian itulah yang menyakiti hatinya (18:.6-8). Sejak saat itu, Saul cemburu terhadap Daud. Ia menganggap Daud sebagai musuh yang mengancam popularitas, kekuasaan, dan masa depan kerajaannya. Oleh karena itu, Saul menyusun rencana untuk menyingkirkan Daud. Dalam bacaan Alkitab hari ini,, ada tiga hal yang dilakukan Saul, yaitu: Pertama, Saul melemparkan tombak ke arah Daud (18:10-11). Kedua, Saul berjanji memberikan Merab—putri sulungnya—kepada Daud agar Daud melawan orang Filistin, tetapi akhirnya dibatalkan (18:17-19). Ketiga, Saul memberikan putrinya Mikhal kepada Daud dengan mas kawin seratus kulit khatan orang Filistin (18:20-25). Sekeras apa pun usaha Saul, ia selalu gagal. Kegagalan ini menyadarkan Saul bahwa TUHAN menyertai Daud dan putrinya mencintai Daud (18:28). Saul menjadi takut sekali kepada Daud (18:12,15,29). Daud tidak pernah menganggap Saul sebagai musuh, tetapi Saul memusuhi Daud seumur hidupnya. Betapa lelahnya menjalani hidup yang penuh kecemburuan!
Ketika seorang pemimpin mempertahankan kesombongan, kecemburuan, dan ketakutan, dia akan menganggap semua orang sebagai ancaman. Orang yang cemburu akan makin takut terhadap keberhasilan orang lain dan akan selalu berusaha menyerang orang lain. Bila kita membiarkan rasa cemburu kepada seseorang berkembang, kita akan terhalang untuk bisa melihat bahwa Allah sedang bekerja dan berkarya dalam diri orang itu, dan kita akan terhalang untuk bisa mengasihi sesama sebagaimana Kristus mengasihi kita. Ingatlah bahwa kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yohanes 4:18). Apakah Anda sering merasa cemburu terhadap sesama? Kenakanlah kasih Kristus!