Kesempatan adalah hal yang langka karena kesempatan itu bersifat terbatas dan tidak selalu berulang. Oleh karena itu, kebanyakan orang tidak mau melepaskan kesempatan supaya tidak ada penyesalan karena lepasnya sesuatu yang berharga. Dalam bacaan Alkitab hari ini, posisi Daud sangat menguntungkan. Daud mendapat kesempatan emas untuk membunuh Saul di dalam gua tempat ia bersembunyi, Saat itu, Saul masuk ke gua untuk membuang hajat. Saat itu, tidak ada pengawal yang berjaga-jaga di sekitar Saul. Hukum Musa sangat ketat dalam hal sanitasi, khususnya di perkemahan tentara (lihat Ulangan 23:12–14). Daud bergumul saat orang-orangnya memberikan keyakinan kepadanya dengan memakai nama Tuhan (1 Samuel 24:5). Daud terdorong untuk memanfaatkan kesempatan itu dengan memotong sedikit ujung jubah Saul. Berbuat seperti itu saja sudah membuat Daud merasa gelisah.
Mungkin, banyak orang menganggap Daud terlalu bodoh karena menyia-nyiakan kesempatan terbaik untuk membalas dendam. Akan tetapi, dari kacamata Daud, kondisi itu adalah kesempatan untuk menunjukkan belas kasihan dan membuktikan bahwa ia tidak bermaksud jahat terhadap Saul. Daud telah melewati ujian hati nurani. Daud tidak mau membunuh Saul. Ia menolak untuk mengangkat tangannya melawan raja yang diurapi TUHAN. Daud menolak untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Akhirnya, Daud menutup pembelaannya dengan dua kali berkata tegas bahwa Tuhan adalah hakim yang benar dan yang akan membela perkara hamba-Nya yang setia (24:12,15; 1 Petrus 2:23). Secara terbuka, Saul mengakui kesalahannya. Dia tahu bahwa Daud akan menjadi raja Israel berikutnya dan kelak akan menyatukan bangsa Israel. Dalam penyesalannya, Saul minta Daud bersumpah supaya tidak melenyapkan keturunannya dan tidak menghapus namanya dari kaum keluarganya. Daud bersedia bersumpah dengan Saul sama seperti yang ia lakukan dengan Yonatan (1 Samuel 20:14-17, 42).
Meskipun Saul memiliki karakter yang buruk, Daud tetap menunjukkan rasa hormat kepadanya. Sekalipun Daud punya kesempatan untuk membunuh Saul, hal itu akan melukai hati TUHAN dan tidak memberikan keuntungan apa pun. Daud memilih untuk bergantung kepada Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhanlah yang akan membelanya dengan cara-Nya sendiri. Apakah Anda menyimpan dendam atau sakit hati terhadap sesama? Apakah Anda berusaha mencari kesempatan untuk membalas? Tirulah Daud! Rasul Paulus berkata, "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan...., tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:17,21).