Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah prinsip yang sangat umum dilakukan kehidupan bersama. Film berjudul Pay It Forward menjadi sangat menarik karena mengajarkan bagaimana membalas kebaikan bukan kepada pemberi kebaikan, tetapi kepada orang lain, sehingga perbuatan baik dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin orang. Di pasal ini, dikisahkan tentang sepasang suami-istri, yaitu Nabal dan Abigail. Nabal berasal dari suku Yehuda dari garis keturunan Kaleb, salah satu dari dua mata-mata yang mendesak bangsa Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian (Bilangan 13-14; Yosua 14:6-7). Karakter suami-istri ini sangat berbeda. Nabal seorang yang kasar dan jahat tingkah lakunya (beberapa terjemahan lain menyebutkan Nabal sebagai orang yang bermuka masam, kejam, licik, tidak jujur, sehingga ada kemungkinan bahwa ia memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak jujur). Selain itu, Nabal sangat sulit diajak bicara dan keras kepala (25:17, 25). Kondisi ini sesuai dengan arti namanya, yaitu ’bodoh’ atau tidak berharga, sehingga Nabal merujuk pada orang jahat yang sengaja melanggar hukum dan membenci apa yang baik (Lihat Ulangan 13:13; Hakim-hakim 19:22; 20:13; 1 Samuel 2:12). Sebaliknya, Abigail adalah seorang yang bijaksana dan cantik.
Suatu hari, Daud mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu dombanya, Daud mengutus sepuluh orang untuk menemui Nabal dan menanyakan apakah dia mau menunjukkan kemurahan hatinya kepada mereka karena mereka telah menjaga kambing domba Nabal dengan baik dan tidak ada satu pun yang hilang. Daud hanya meminta beberapa perbekalan untuk orang-orangnya. Permintaan ini wajar dan tidak berlebihan. Seharusnya, Nabal berterima kasih karena orang-orang Daud membantu menjaga kambing dombanya. Namun, Nabal malah menghina Daud (25:10-11). Nabal menolak mereka sehingga Daud marah dan berniat membunuh Nabal. Abigail yang mengetahui peristiwa itu segera menghampiri Daud dan memohon ampun atas perbuatan suaminya yang bodoh. Abigail memberi 200 potong roti, 2 kantong kulit anggur , 5 domba yang sudah dimasak, 5 kantong gandum, 100 tandan kismis, dan 200 kue ara yang diperas kepada Daud. Melihat ketulusan Abigail, Daud mengurungkan niatnya. Sepuluh hari setelah kejadian itu, TUHAN merenggut nyawa Nabal.
Allah sanggup bekerja dan memberi keadilan bagi orang yang tertindas. Tuhan Yesus mencontohkan diri-Nya ketika orang-orang yang bersalah menyalibkan Dia. Tindakan dan sikap Anda berpengaruh besar terhadap kehidupan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Apakah Anda seperti Daud, Nabal, atau Abigail?