Kesaksian Hidup Orang Kristen
Bacaan dan renungan minggu ini bertema "Kesaksian hidup orang Kristen." Tema penting ini perlu diingatkan supaya kita tidak melupakan jati diri serta tugas dan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus. Tuhan Yesus mengklaim diri-Nya sebagai "terang dunia" (Yohanes 8:12). Predikat yang sama juga diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya (Matius 5:14, "Kamu adalah terang dunia"). Hidup kita adalah pancaran terang Tuhan Yesus yang harus memancar di tengah dunia ini.
Minggu ini, kita berada dalam suasana perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia adalah bangsa yang besar dengan penduduk lebih dari 270 juta orang dan terdiri dari tidak kurang 1300 suku dan subsuku. Indonesia adalah ladang misi Tuhan yang harus kita kasihi dan kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Tuhan menempatkan kita untuk hidup dan bersaksi di tengah bangsa ini. Renungan minggu ini pertama-tama mengajak kita untuk menyadari bahwa sebagai pengikut Kristus yang hidup bersama Kristus, dengan sendirinya kita adalah saksi Kristus. Itulah identitas kita. Berikutnya, kita akan merenungkan penempatan kita dalam suatu bangsa yang membuat kita bisa ikut memikul tanggung jawab untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Kontribusi terpenting adalah menanamkan Injil dalam kehidupan bangsa ini.
Bagaimana kita bersaksi dan memberitakan Injil? Renungan ketiga, keempat dan kelima mengingatkan kita bahwa kita harus bersaksi melalui kata-kata ketika kita memberitakan Injil, sehingga kita perlu dipersiapkan dan dibekali. Kita juga harus bersaksi melalui kehidupan kita yang baik dan kudus. Kehidupan yang baik di dalam Kristus dapat menjadi suatu cerita indah yang memperlihatkan keindahan Tuhan Yesus. Secara khusus, kita juga dapat bersaksi di dalam dan melalui pekerjaan kita. Pekerjaan bukan hanya untuk tujuan ekonomi, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang harus kita emban.
Renungan terakhir mengajak kita untuk mengandalkan Tuhan di dalam kesaksian kita. Selalu ada tantangan dan salib yang harus dipikul saat kita bersaksi dan menginjili. Namun, kita tidak melakukannya sendiri karena Tuhan Yesus menyertai dan menguatkan kita melalui Roh Kudus-Nya. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa memohon penyertaan Tuhan dalam kesaksian hidup kita. Kiranya firman Tuhan yang kita renungkan pada minggu ini dapat menggugah dan mendorong kita semua untuk "pergi dan menghasilkan buah" melalui kesaksian kehidupan kita. [Pdt. Andreas Himawan]
Kehidupan Kita adalah Kesaksian (Kehidupan Kristen)
Jumat, 16 Agustus 2024
Bacaan Alkitab hari ini:
Matius 5:13-16
Bersaksi (dalam bahasa Yunani: martureo) adalah kata yang sangat sering digunakan dalam Alkitab Perjanjian Baru untuk mengungkapkan tugas dan tanggung jawab pengikut Kristus dalam memberitakan dan memperkenalkan Kristus yang mati dan bangkit dan yang memberi keselamatan kepada manusia. Karena tugas dan tanggung jawab ini sangat berat dan sering kali berujung pada penderitaan dan kematian, kemudian muncullah kata "martir" yang dikenakan kepada orang yang bersaksi tentang Kristus dengan pengorbanan nyawa. Mereka adalah orang yang telah menyerahkan hidupnya untuk Kristus, sehingga mereka juga rela mati untuk Kristus.
Sesungguhnya, itulah yang Kristus inginkan dari setiap pengikut-Nya, yakni orang yang mau mempersembahkan seluruh hidup mereka untuk menjadi kesaksian bagi Kristus. Mengapa pengikut Kristus harus bersaksi? Mereka harus bersaksi semata-mata karena mereka adalah pengikut Kristus, seperti yang dikatakan dalam Yohanes 15:27, "Kamu juga harus bersaksi, karena kamu sejak semula bersama-sama dengan Aku." Karena kita adalah pengikut Kristus dan kita hidup bersama Kristus, maka kita juga harus menjadi saksi Kristus. Itulah sifat alamiah kita. Seperti garam yang harus membawa rasa asin atau seperti lampu yang harus membawa terang, demikianlah orang Kristen harus membawa Kristus dan menjadi kesaksian bagi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Kalau hidup kita benar-benar mengungkapkan Kristus yang hidup di dalam diri kita, kesaksian tentang Kritus "tidak mungkin disembunyikan" (Matius 5:14).
Terang kehidupan kita bukan hanya tidak boleh disembunyikan, tetapi harus kita tempatkan di tempat umum atau harus kita naikkan "di atas kaki pelita sehingga memberi terang kepada semua orang" (5:15). Bercahaya adalah sifat hakiki kehidupan Kristen. Bila kita tidak bercahaya atau tidak bersaksi tentang Kristus melalui kehidupan kita, maka kita seperti lampu yang mati, yang tidak memiliki fungsi alamiahnya lagi. Kita akan menjadi seperti garam yang kehilangan sifat asinnya, menjadi tawar, dan menjadi tidak berguna. Sayang sekali, kalau hidup seorang Kristen malah menjadi hidup yang tidak berguna, sia-sia, dan terbuang (5:13).
Tuhan Yesus menginginkan agar hidup kita berbuah. Karena kita adalah terang, kita harus terus bercahaya, yakni menjadi saksi tentang keselamatan yang Tuhan Yesus sediakan bagi dunia ini. Hidup kita ada di dalam Kristus dan bersama Kristus. Apakah Anda telah mencerminkan Kristus dan senantiasa menjadi saksi Kristus dalam setiap area kehidupan Anda?