Senin, 26 Januari 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Amsal 25
Setiap orang Kristen yang berasaskan kasih harus berbelaskasihan. Orang Kristen yang mengasihi orang lain disebut sebagai “orang baik”. Akan tetapi, kebaikan orang Kristen yang hanya berbuat baik kepada sesama yang pernah berbuat baik kepadanya bukanlah kebaikan yang teragung. Alkitab mengajarkan lebih daripada itu, yaitu ajaran untuk berbuat baik tidak hanya pada sesama yang pernah berbuat baik kepada kita, tetapi juga berbuat baik kepada musuh. Inilah yang disebut sebagai “kebaikan yang teragung”.
Memperlakukan musuh dengan memberi roti untuk dimakan dan air untuk diminum (25:21) akan membuat musuh kita melihat kelemahannya sendiri. Memperlakukan musuh dengan memberi kebaikan itu seperti menimbun bara api di atas kepala seseorang (25:22). Menimbun bara api di atas kepala itu menunjuk kepada suatu ritual di Mesir, yaitu orang yang telah melakukan kesalahan menghukum diri sendiri dengan menjunjung suatu pinggan berisi arang yang membara dengan abu di atas kepala. Ritual semacam ini tidak sukar untuk kita mengerti kalau kita memahami bahwa memperlakukan musuh dengan kebaikan itu akan menyadarkan orang tersebut dari kesalahanya. Kebaikan yang tak terduga dan menyentuh hati nurani itu memberikan pelajaran yang tak dapat kita berikan kalau kita bertindak keras. Kebaikan seperti itu adalah kebaikan yang teragung, kebaikan yang menyelamatkan musuh dan membuang rasa permusuhan. Kebaikan teragung adalah inti ajaran Kristen, suatu ajaran yang khas Kristiani! Bila Anda adalah orang Kristen, Anda dipanggil untuk melakukan kebaikan yang teragung. [LM]
Lukas 6:27-28
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku,
Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”