Kitab Amsal mengatakan, "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHAN-lah yang menentukan arah langkahnya (Amsal 16:9). Amsal ini mengingatkan kita bahwa sebaik apa pun rencana yang kita buat, bila TUHAN tidak berkenan, rencana itu akan gagal. Dalam bacaan Alkitab hari ini, ada pertentangan antara nasihat Ahitofel dan nasihat Husai. Pada masa itu, nasihat yang diberikan Ahitofel dianggap seperti petunjuk dari Allah (16:23), Baik Daud maupun Absalom sangat memercayai nasihat Ahitofel. Akan tetapi, sesungguhnya, nasihat Ahitofel belum tentu sesuai dengan kehendak TUHAN. Sebenarnya, Ahitofel merupakan seorang pengkhianat yang berubah haluan untuk kepentingannya sendiri. Ialah yang menasihati Absalom untuk mempermalukan ayahnya dengan menghampiri selir-selir ayahnya di hadapan seluruh umat Israel (15:12,31; 16:21). Selanjutnya, saat Ahitofel hendak segera mengejar Daud yang sedang kelelahan dan patah semangat, TUHAN menggagalkan rencana itu melalui nasihat Husai, karena Ia telah merancangkan malapetaka atas Absalom (17:14b).
Cara TUHAN menggagalkan nasihat Ahitofel memperlihatkan beberapa hal: Pertama, Rancangan manusia umumnya bersifat egois. Nasihat Ahitofel bertujuan agar takhta Absalom kokoh. Dengan demikian, posisinya sebagai penasihat raja akan aman. Rancangan manusia adalah untuk keuntungannya sendiri. Kedua, Rancangan manusia adalah rancangan dengan hikmat yang terbatas. Sekalipun nasihat Ahitofel dipandang baik oleh Absalom dan semua tua-tua Israel, Absalom belum puas, sehingga ia meminta pendapat Husai. Dengan segera, Absalom dan seluruh pengikutnya berubah menjadi mendukung nasihat Husai (17:5, 14a). Ketiga, Rancangan TUHAN adalah penentu proses dan hasil akhir. Seberapa baiknya pun nasihat Ahitofel kepada Absalom, TUHAN membuat nasihatnya terdengar bodoh. Nasihat Ahitofel—dan juga rancangan kita—tidak akan pernah bisa disejajarkan dengan rancangan TUHAN. Orang percaya perlu menyandarkan diri pada rancangan TUHAN yang melampaui pemikiran manusia, sebab rancangan-Nya membawa damai sejahtera.
Rancangan siapa yang sedang Anda jalani saat ini? Apakah Anda melakukan apa yang TUHAN kehendaki dan bukan melakukan apa yang Anda inginkan? Bagaimana Anda membangun kepekaan untuk memastikan bahwa Anda sedang hidup sesuai rancangan TUHAN bagi diri Anda? Apakah Anda bersedia untuk taat dan melakukan apa yang TUHAN perintahkan? Hiduplah sesuai dengan rancangan yang TUHAN tetapkan, maka kita akan menyaksikan dan mengalami pemeliharaan-Nya yang indah!