Pernahkah Anda mengungkapkan rasa syukur kepada TUHAN melalui nyanyian? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Bacaan Alkitab hari ini—yang mirip dengan Mazmur 18—mengungkapkan pengalaman Daud saat menghadapi musuh-musuhnya serta pertolongan dan kemenangan yang diberikan TUHAN kepadanya. Nyanyian syukur ini menunjukkan keyakinan Daud akan kuasa dan kasih TUHAN yang melindungi dan menyelamatkannya. TUHAN bukan hanya merupakan bukit batu, kubu pertahanan, dan Penyelamat (22:2), tetapi TUHAN juga adil, mulia, serta setia kepada umat-Nya. Setiap orang percaya yang mengalami kehadiran dan penyertaan TUHAN pasti akan terdorong untuk bersyukur dan bernyanyi bagi TUHAN.
Nyanyian syukur Daud yang kita baca hari ini mengingatkan tentang empat hal: Pertama, kita harus bersyukur karena TUHAN menjaga dan memelihara hidup kita (22:2-3, 36-51). Apa pun yang terjadi dalam hidup kita—baik suka ataupun duka—TUHAN menyertai kita. Ia telah berjanji untuk menyertai kita sampai akhir zaman (Matius 28:20). Kedua, kita harus bersyukur karena kita boleh datang kepada TUHAN saat kita berada dalam kesesakan (22:7). TUHAN bukan hanya hadir saat kita senang, tetapi Ia juga hadir saat kita tak berdaya. Kita dapat menghampiri takhta kasih karunia-Nya dan mendapat pertolongan pada waktunya. Ketiga, kita harus bersyukur karena TUHAN memberkati jerih lelah orang yang berlaku benar di hadapan-Nya (22:22-25). TUHAN memberi ganjaran sesuai dengan apa yang kita lakukan. Orang benar akan mengalami dan menyaksikan berkat TUHAN, sekalipun sedang berada dalam kekurangan. Keempat, kita harus bersyukur untuk relasi yang kita miliki dengan TUHAN. Nyanyian Daud menunjukkan adanya relasi yang mendalam dengan TUHAN. Apakah karya Kristus yang telah menyelamatkan diri Anda telah membuat Anda memiliki relasi yang semakin erat dengan TUHAN? Bersyukurlah kepada TUHAN karena kebaikan-Nya!
Apakah Anda sudah bersyukur kepada TUHAN hari ini? Manakah yang lebih menyenangkan bagi Anda: menyanyikan nyanyian populer atau pujian rohani? Apakah perkataan yang Anda ucapkan seperti "nyanyian" yang memuliakan TUHAN atau justru menjadi batu sandungan bagi orang lain? Apakah pujian rohani yang Anda naikkan dalam ibadah mengungkapkan pengalaman Anda dengan TUHAN atau sekadar formalitas belaka? TUHAN layak untuk dipuji dan disembah. Oleh karena itu, ungkapkanlah rasa syukur Anda kepada TUHAN. Biarlah ungkapan rasa syukur itu menjadi kesaksian bagi dunia!