Tulah sampar itu membuka mata Daud untuk menyadari apa yang sebetulnya menjadi kecenderungan hatinya dan bangsanya, yaitu ambisi dan kebanggaan yang berpusat pada apa yang mereka miliki. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Namun, penyesalan Daud membawanya kepada pertobatan. Pemimpin yang baik pasti peduli terhadap keadaan rakyatnya. Ia tidak akan berpangku tangan saat melihat rakyatnya menderita. Ia akan memohon belas kasihan TUHAN. Doa Daud adalah agar tulah itu berhenti menimpa rakyatnya, bahkan ia berharap tulah itu hanya menimpa dirinya dan kaum keluarganya saja (24:17).
Perenungan di akhir kitab ini menjelaskan bahwa Daud kembali kepada TUHAN: Pertama, kembali kepada TUHAN adalah anugerah. TUHAN mendengar permohonan Daud (24:17). Melalui perantaraan Nabi Gad, TUHAN memberi kesempatan kepada Daud untuk mendirikan mezbah serta mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan (24:25). TUHAN melihat pertobatan Daud dan memberi kesempatan kepada Daud untuk mengalami pengampunan dan pemulihan. Daud tidak menyia-nyiakan anugerah TUHAN ini. Seberapa besarnya pun dosa kita, anugerah TUHAN lebih besar daripada dosa kita. Bersyukurlah atas anugerah TUHAN dengan menjaga kehidupan yang kudus. Kedua, kembali kepada TUHAN menuntut komitmen dan tindakan nyata. Komitmen Daud terlihat dari tindakannya untuk datang sendiri ke tempat pengirikan sebagai wujud ketaatan kepada perintah TUHAN (24:18-19). Walaupun ia adalah seorang raja, ia tidak menyuruh bawahannya untuk pergi ke sana lebih dahulu dan mempersiapkan pendirian mezbah. Ketika Arauna, orang Yebus itu, hendak memberikan tempat pengirikan miliknya—beserta dengan perlengkapan mezbah dan hewan untuk dikurbankan—dengan cuma-cuma, Daud menolak dan ia memaksa untuk membelinya karena ia tidak mau mempersembahkan kurban tanpa berkorban harta (24:22-24). Bagi Daud, kembali kepada TUHAN berarti bertanggung jawab dan menyesuaikan diri dengan kehendak TUHAN.
Apakah saat ini Anda hidup sesuai dengan kehendak TUHAN atau Anda sedang menjauh dari hadirat TUHAN? Apakah Anda menganggap dosa Anda terlalu besar sehingga Anda tidak berani datang kepada TUHAN? Kembalilah kepada Tuhan! TUHAN berkenan kepada hati yang hancur dan berduka karena dosa. Ia menginginkan pertobatan yang sungguh-sungguh dari pihak manusia berdosa. Jangan abaikan kesempatan yang masih TUHAN berikan! Ia menanti Anda datang kepada-Nya! TUHAN mengasihi dan memedulikan diri Anda!