Suatu hari, sebuah mobil melintas dengan stiker di bagian belakang yang bertuliskan, "Bagaimana aku bisa takut terhadap kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya." Stiker ini menarik karena membicarakan sesuatu yang ditakuti banyak orang, yaitu kemiskinan. Ada sebuah pepatah Tionghoa yang mengatakan, "Jika punya uang, bahkan hantu pun bisa disuruh untuk bekerja." Pepatah itu mengemukakan bahwa uang bisa membuat banyak masalah dapat diselesaikan dengan cepat. Uang bisa memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kesenangan.
Pemazmur bertanya, "Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh pengadangku yang jahat, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?" (49:6-7). Orang yang memiliki harta benda sering kali disegani dan ditakuti karena dengan uang, orang dengan mudah memiliki kekuasaan dan dapat melakukan apa saja dengan mudah, termasuk mencelakai orang lain. Akan tetapi, perlu disadari bahwa pertanyaan pemazmur ini bukanlah pertanyaan yang dilandasi oleh ketakutan dan tidak boleh dimengerti secara harfiah. Sebenarnya, maksud pertanyaan pemazmur adalah, "Untuk apa aku takut pada hari-hari celaka .... dan seterusnya," karena pemazmur memiliki keyakinan yang teguh bahwa kekayaan seberapa banyak pun tidak akan dapat menyelamatkan orang dari kematian (49:8-13). Hidup di dunia ini singkat. Kekayaan hanya dapat dinikmati dalam waktu yang amat singkat bila dibandingkan dengan kekekalan yang menanti setelah kematian. Oleh karena itu, pemazmur meyakinkan pendengarnya dengan berkata, "Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia." (49:17-18).
Kita akan memandang kekayaan dengan perspektif yang tepat bila kita sadar bahwa hidup di dunia ini singkat dan kekekalan menanti kita. Yang terpenting bukan kehidupan di dunia ini, tetapi kehidupan setelah kita meninggalkan dunia ini. Jika kita memiliki semua kekayaan dunia ini, namun kita tidak memercayai Allah, kita akan binasa. Sebaliknya, bila kita memercayai Allah, Allah akan membebaskan nyawa kita serta menarik kita dari cengkeraman dunia orang mati (49:16). Tuhan Yesus berkata, "Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26). Apakah Anda mengandalkan Allah sebagai Sumber Berkat dalam hidup Anda?