Mazmur 70

Waktu Tuhan

19 Oktober 2024
GI Wirawaty Yaputri

Permohonan Daud dalam mazmur ini begitu mendesak. Kita tidak mengetahui dengan pasti situasi yang sedang dialami Daud. Yang jelas, Daud memohon agar Allah segera datang untuk melepaskan dia dan tidak berlambat-lambat (70:2,6). Namun, apa yang mendesak dalam pikiran dan pertimbangan kita belum tentu mendesak di mata Allah. Manusia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terbatas, sehingga manusia tidak mengerti masa depan dan tidak mengetahui apa yang tidak terlihat oleh mata. Dalam pandangan Allah, masalah yang membuat kita merasa putus asa mungkin merupakan masalah yang seharusnya masih sanggup kita tanggung. Penyakit yang kita kira akan merenggut nyawa mungkin saja tidak demikian. Harapan yang ingin segera kita capai mungkin saja Allah anggap sebagai belum waktunya dikabulkan. Waktu yang tepat menurut keyakinan kita berbeda dengan waktu yang tepat menurut TUHAN. Akan tetapi, waktu menurut TUHAN selalu merupakan yang paling tepat.

Permohonan Daud bersifat mendesak karena musuh-musuhnya ingin agar ia celaka, bahkan mereka ingin mencabut nyawanya. Mereka berkata, "Syukur! Syukur!" saat ia menghadapi kesulitan (70:3-4). Kemungkinan, Daud sedang dikejar-kejar atau sedang menghadapi ancaman maut, sehingga ia berseru agar Allah segera menyelamatkan dia. Walaupun konteks mazmur ini tidak jelas dan tidak dicatat apakah Allah segera menyelamatkan Daud atau tidak, jelas bahwa Allah selalu tepat waktu menyelamatkan Daud dari tangan musuh-musuhnya. Daud bukan hanya memohon untuk keselamatan dirinya, tetapi ia ingin agar keselamatan yang dari Allah menjadi sumber sukacita bagi orang yang mencari Allah dan mendambakan keselamatan dari Dia. Ia ingin agar keselamatan yang ia terima membuat Allah dipuji (70:5). Permohonan Daud tidak bersifat egois. Banyak orang berdoa dan memohon keselamatan, berkat jasmani, kesehatan, dan banyak hal lain. Akan tetapi, setelah menerima berkat, jarang ada orang yang merespons dengan mengajak orang lain memuji dan memercayai Allah. Pada umumnya, orang yang menerima berkat Tuhan hanya sekadar bersukacita karena Allah mengabulkan doanya. Saat berdoa dan memohon kepada Allah, Daud mengaku bahwa ia sengsara dan miskin (70:6). Pengakuan ini luar biasa! Tuhan Yesus berkata bahwa orang yang merasa miskin di hadapan Allah adalah orang yang memiliki Kerajaan Surga (Matius 5:3). Daud yang telah berhasil mengalahkan Goliat dan membunuh banyak orang Filistin mengaku bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa karena semua yang ia miliki berasal dari Allah. Sadarkah Anda bahwa hidup Anda dan semua prestasi yang berhasil Anda raih berasal dari Allah?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design