Banyak orang menyukai pemimpin yang berhikmat, cakap, dan rohani, tetapi sedikit yang mendoakan agar pemimpin mereka memiliki hikmat, cakap, dan kerohanian yang baik. Sadarilah bahwa hikmat, kecakapan, dan kerohanian yang baik itu tidak muncul begitu saja. Pemimpin yang cakap belum tentu memiliki kerohanian yang baik. Kerohanian yang baik biasanya muncul setelah melalui proses yang cukup lama. Saat seorang rohaniwan mulai melayani di sebuah gereja, kemampuannya mungkin terlihat biasa saja dan tidak langsung cakap melakukan banyak hal. Akan tetapi, bila seorang rohaniwan didukung dan didoakan oleh jemaat yang ia layani, ia bisa bertumbuh menjadi seorang yang berhikmat, cakap, dan memiliki kerohanian yang baik, dan jemaat itu bisa memperoleh berkat secara rohani melalui pemimpin yang mereka dukung itu.
Mazmur yang kita baca termasuk kelompok mazmur kerajaan yang berisi doa bagi raja. Kemungkinan, mazmur ini merupakan doa untuk raja Salomo, sesuai dengan catatan di awal mazmur ini. Walaupun tidak dapat dipastikan apakah mazmur ini ditulis oleh Salomo atau oleh penulis yang sezaman dengan Salomo, jelas bahwa mazmur ini dimaksudkan untuk mendoakan agar raja bersikap adil dan membawa damai sejahtera bagi bangsanya (72:1-4). Mazmur ini juga mendoakan agar raja panjang umur dan pemerintahannya jaya dan kokoh (72:5-11). Raja juga didoakan agar memiliki belas kasihan (72:12-14) serta menjadi kaya dan namanya termasyhur di antara bangsa-bangsa lain (72:15-17). Pemazmur menyadari bahwa raja yang seperti itu berasal dari Allah.
Tugas dan tanggung jawab pemimpin tidaklah mudah. Beban yang harus mereka pikul tentunya berat, terutama bagi pemimpin rohani di berbagai gereja dan di berbagai lembaga pelayanan kristiani. Memimpin di tengah jemaat dengan berbagai macam latar belakang, berbagai macam status dan kondisi ekonomi yang berbeda-beda tidaklah mudah. Selain memimpin pelayanan, pemimpin rohani juga memiliki keluarga yang harus ia pimpin dan ia layani. Sebagian pemimpin yang berhasil dalam pelayanan ternyata gagal dalam memimpin keluarganya sendiri. Kegagalan dalam keluarga ini bukanlah contoh yang baik bagi orang yang ia pimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin benar-benar membutuhkan dukungan doa dari anggota jemaat yang ia layani. Perhatikan bahwa seorang pemimpin hanya bisa menjadi berkat bila ia terus bertumbuh dalam hal hikmat dan kecakapan bersama dengan jemaat yang ia pimpin. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mendukung dan mendoakan pemimpin rohani di tempat Anda beribadah?