2 Korintus 2:5-17

Dibawa di Jalan Kemenangan-Nya

24 Oktober 2024
Pdt. Abadi

Pernahkah Anda mengalami situasi saat berbagai rangkaian peristiwa membuat Anda sangat lelah, baik secara jasmani maupun secara emosi, tetapi Anda harus terus melayani? Apakah Anda tetap bersyukur kepada Allah? Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita dapat belajar dari Rasul Paulus yang tetap berpusat pada Kristus Yesus yang penuh dengan anugerah dan kebenaran saat mengalami keadaan yang sulit.

Kita belajar dari sang rasul tentang sikap terhadap pengacau yang telah merusak hubungannya dengan jemaat Korintus. Bagi sang rasul, pengacau itu perlu dihukum, tetapi dia juga memerlukan pengampunan dan penghiburan agar jangan binasa oleh kesedihan yang berlebihan. Yang perlu mengampuni dan menghibur orang itu bukan hanya jemaat, tetapi juga Paulus. Tindakan yang menyatakan anugerah (pengampunan dan penghiburan) dan kebenaran (tindakan disiplin) mencegah orang itu menjauh dari Tuhan dan dari jemaat sebagai tubuh Kristus, sehingga Iblis tidak mendapat keuntungan. Inilah maksud Rasul Paulus dalam surat ketiga yang telah hilang itu (2:5-11).

Rasul Paulus kemudian mengutus Titus untuk menyampaikan surat ketiga yang mendatangkan dukacita itu kepada jemaat di Korintus. Tidak lama kemudian, sang rasul berangkat ke Troas untuk memberitakan Injil Kristus dan berharap dapat bertemu dengan Titus di sana untuk mengetahui keadaan jemaat di Korintus setelah surat ketiga tersebut diserahkan. Sekalipun Tuhan telah membuka jalan di Troas, tetapi hati sang rasul sangat gelisah karena tidak bertemu dengan Titus yang dapat memberitahukan keadaan jemaat di Korintus. Rasul Paulus mohon diri kepada rekan-rekan di Troas untuk berangkat ke Makedonia dengan harapan dapat bertemu dengan Titus di sana.

Sejauh ini, Rasul Paulus membicarakan penderitaan yang ia alami di Asia Kecil, kritikan terhadap integritasnya, kunjungan yang mendatangkan dukacita di Korintus, serta kesulitannya untuk menetap dan memberitakan firman Allah di Troas. Walaupun surat 2 Korintus membicarakan penderitaan dan kesulitannya, Rasul Paulus tetap bersyukur kepada Allah yang telah membawanya di "jalan kemenangan-Nya" (2:14) dalam Kristus. Ungkapan "membawa di jalan kemenangan" merujuk pada prosesi parade kemenangan dalam kampanye militer dari institusi Romawi. Hal ini berarti bahwa Kristus Yesus telah menaklukkan Paulus (dahulu, "Saulus", musuh-Nya) pada panggilan pertobatannya di jalan menuju Damsyik dan sekarang menuntunnya sebagai "hamba Kristus", untuk menderita dan mati di dalam Kristus, supaya Paulus dapat memperlihatkan keagungan, kuasa, dan kemuliaan Allah yang telah menaklukkannya.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design