Yohanes 17:9-24

Motif Reformasi: Kesatuan

29 Oktober 2024
GI.Purnama

Menjelang datangnya penderitaan yang memuncak pada penyaliban di kayu salib, Tuhan Yesus mendoakan para murid-Nya. Dia berdoa agar Allah Bapa memelihara, melindungi, dan menguduskan mereka (17:11,15,17). Salah satu hal yang menarik dari doa tersebut adalah adanya perluasan cakupan dari doa bagi para murid yang hadir saat itu menjadi doa yang mencakup mereka yang menjadi percaya oleh pemberitaan para murid (17:20). Selanjutnya, Tuhan Yesus mengemukakan kerinduannya agar semua orang percaya menjadi satu dalam satu kesatuan seperti kesatuan antara Kristus dan Allah Bapa (17:21). Jadi, jelas bahwa kesatuan di dalam Kristus itu merupakan masalah yang amat penting!

Dalam 1 Korintus 12, kesatuan orang percaya ini diuraikan sebagai kesatuan dalam keanekaragaman, dan digambarkan sebagai kesatuan berbagai anggota tubuh yang berbeda fungsi dalam satu tubuh. Setiap orang percaya adalah anggota tubuh, dan seluruh orang percaya merupakan tubuh yang utuh—yaitu tubuh Kristus—dengan Kristus sebagai kepala. Sama seperti anggota-anggota tubuh itu harus bersatu saat melakukan suatu pekerjaan, demikian pula kesatuan anggota-anggota tubuh Kristus terlihat saat anggota-anggota tubuh Kristus yang berbeda-beda itu bersatu melaksanakan pelayanan (bandingkan dengan Efesus 4:16 TB1). Perbedaan di antara anggota umat Allah adalah fakta yang harus diterima. Perbedaan itu tidak boleh menjadi alasan bagi adanya kompetisi atau perpecahan, melainkan harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk saling bekerja sama dan saling melengkapi. Dalam gereja mula-mula yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasul, kesatuan itu diungkapkan melalui tindakan saling membantu secara finansial. Saat gereja terbentuk pada hari Pentakosta, orang-orang percaya yang berkumpul di Yerusalem sebagian berasal dari tempat yang jauh, sehingga bekal yang mereka bawa pasti makin lama makin menipis. Oleh karena itu, supaya orang percaya yang merupakan kaum pendatang itu bisa terus membekali diri dengan ajaran para rasul, orang-orang kaya di Yerusalem menjual harta mereka dan memakai uang mereka untuk mencukupi kebutuhan bersama (Kisah Para Rasul 2:41-45; 4:34-37).

Saat memikirkan reformasi yang perlu untuk terus kita kerjakan dalam diri kita secara pribadi dan dalam gereja sebagai suatu komunitas, ingatlah bahwa reformasi itu harus dilandasi oleh motif membangun kesatuan, bukan membangun keunggulan diri! Apakah kesatuan sebagai satu tubuh—yaitu tubuh Kristus—sudah terasa dan terus dibangun dalam gereja tempat Anda beribadah? Bila Anda ingin melaksanakan reformasi, ingatlah bahwa reformasi itu harus membangun kesatuan!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design