Katekismus Singkat Westminster adalah bahan katekisasi yang paling banyak dipakai oleh gereja-gereja Calvinis berbahasa Inggris. Pertanyaan pertama dalam katekismus itu adalah, "Apakah tujuan utama hidup manusia?" Tujuan utama hidup manusia adalah memuliakan Allah serta menikmati Dia selamanya. Kitab Yesaya menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, yaitu agar manusia hidup untuk memuliakan Dia (Yesaya 43:7). Sayangnya, banyak orang menolak untuk hidup memuliakan Allah. Penolakan itu diawali dengan menolak fakta bahwa Allah adalah Pencipta alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia. Konsep evolusi adalah pemikiran filsafat yang beranggapan bahwa manusia ada karena proses evolusi yang berlangsung selama jutaan tahun dan bukan karena ada Allah yang menciptakan manusia. Penolakan terhadap keyakinan bahwa manusia ada karena diciptakan Allah ini tentu saja lalu diikuti dengan keyakinan bahwa manusia bebas menjalani hidupnya. Sebaliknya, bila kita mengakui bahwa Allah adalah Pencipta kita, kita harus hidup menurut tujuan Allah dalam menciptakan kita, yaitu agar kita hidup memuliakan Dia.
Bila memuliakan Allah menjadi tujuan hidup kita, maka kita tidak akan hidup secara sembarangan, melainkan kita akan mempersembahkan seluruh aspek hidup kita untuk memuliakan Allah, termasuk dalam hal makan dan minum. Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa walaupun kita bebas makan apa saja, kita tidak akan memakan makanan yang membuat diri kita menjadi batu sandungan atau membuat orang lain terhalang untuk menyembah Allah. Dalam hal-hal lain selain makan dan minum pun, kita seharusnya memilih untuk untuk melakukan apa yang membuat Allah dimuliakan. Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya kepada jemaat di kota Kolose, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23).Saat memikirkan reformasi yang perlu kita kerjakan dalam diri kita sebagai pribadi maupun dalam gereja sebagai komunitas tempat kita berada, kita harus selalu mengingat bahwa motif mereformasi diri atau mereformasi gereja adalah untuk memuliakan Allah. Bila Anda telah memiliki rencana untuk mereformasi diri atau Anda terlibat dalam suatu gerakan yang hendak mereformasi gereja, Anda perlu bertanya lebih dahulu, "Apakah hal yang hendak saya kerjakan ini menghasilkan kemuliaan Allah?" Janganlah Anda ikut-ikutan mengikuti suatu gerakan yang justru membuat Allah diremehkan atau membuat gereja dilecehkan! Marilah kita persembahkan hidup kita untuk kemuliaan Allah!