2 Korintus 5:1-10

Hidup Berdasarkan Iman

3 November 2024
Pdt. Abadi

Orang Kristen harus menjalani kehidupan di antara dua kutub realitas kehidupan. Kita masih tinggal di dalam dunia, tetapi kita bukan dari dunia (Yohanes 15:19; 17:14). Sejak kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah melalui kepercayaan (iman) kita kepada Tuhan Yesus (Yohanes 3:3-8), kita sudah bukan dari dunia lagi. Oleh karena itu, selama kita tinggal di dunia ini, kita merindukan suatu kediaman yang "bukan dari dunia ini", yaitu kediaman di surga yang kekal yang telah disediakan bagi kita (2 Korintus 5:1-2). Selama kita tinggal di dunia ini, kita mengeluh karena "beratnya tekanan" dan pergumulan hidup yang kita alami, termasuk penderitaan karena keadaan tubuh kita yang makin merosot (bandingkan dengan 4:16). Yang bisa menambah berat penderitaan, penyakit berat yang kita alami kadang-kadang disertai rasa sakit.

Saat seseorang mengalami tekanan hidup yang berat, dia mungkin mengeluh kepada Tuhan, bahkan mungkin ada yang lalu menyangkal adanya Tuhan. Akan tetapi, ada pula orang yang malah bersyukur karena meyakini bahwa adanya tekanan hidup atau penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi tersebut dapat menjadikan imannya semakin teguh. Menjalani kehidupan yang sarat dengan tekanan hidup atau penderitaan memerlukan iman yang membangkitkan ketabahan. Rasul Paulus mengajarkan bahwa "hidup kami ini adalah hidup berdasarkan iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan." (5:7). Percaya (iman) sesungguhnya adalah melihat "yang tidak kelihatan" (4:18). Iman membuat kita yakin bahwa Allah sudah mempersiapkan surga yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia, yang jauh lebih baik dari pada bumi tempat kita berdiam saat ini. Sebagai jaminan bahwa Allah telah menyediakan surga, Allah mengaruniakan Roh-Nya kepada kita. Iman juga membuat kita bisa melihat adanya takhta pengadilan Kristus serta menyadarkan kita bahwa kita semua harus menghadap pengadilan-Nya untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan dalam hidup kita.

Jika kita mengandalkan mata jasmani saja untuk menjalani kehidupan dalam dunia, kita dapat menyangkal Allah atau hidup tidak berkenan kepada-Nya. Kita dapat meragukan keberadaan-Nya dan kasih-setia-Nya. Untuk menjalani hidup dalam dunia yang penuh tekanan dan pencobaan, kita yang bukan dari dunia ini memerlukan mata iman dan bukan mata jasmani untuk melihat. Perhatikan perkataan Rasul Paulus, "hidup kami ini adalah hidup berdasarkan iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan." (5:7). Apakah Anda telah bertekad untuk menjalani kehidupan di dalam dunia ini dengan selalu memandang kepada Allah dan berpegang kepada semua janji-Nya?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design