Kita harus sangat berhati-hati dalam mengumpulkan sumbangan untuk mereka yang memerlukan bantuan. Rasul Paulus menyadari bahwa pelayanan kasih ini—atau penggalangan dana—dapat menjadi tercela jika tidak disertai dengan kredibilitas pengumpul sumbangan. Dalam hal ini, Rasul Paulus merekomendasikan tiga orang saudara untuk membantu jemaat Korintus dalam pelayanan ini. Ketiga saudara tersebut adalah Titus (8:16-17), saudara yang tidak disebut namanya, namun "terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil" dan "telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani" dalam pelayanan kasih ini (8:18-19), serta seorang saudara yang lain—yang juga tidak disebut namanya—yang sudah teruji dan "ternyata selalu berusaha untuk membantu" (8:22).
Ketika Rasul Paulus merekomendasikan ketiga saudara tersebut, kita melihat adanya penyebutan kriteria atau kualifikasi. Mereka sudah dikenal oleh jemaat dan merupakan utusan jemaat-jemaat. Mereka sudah teruji dan terpuji di semua jemaat. Namun, kriteria yang selalu disebut tentang mereka yang dipilih untuk melaksanakan pelayanan penggalangan bantuan dana adalah kesungguhan hati dalam melayani (bandingkan dengan 7:11-12; 8:7-8, 16-17; Roma 12:11; 2 Timotius 1:16-17). Titus, disebut oleh Rasul Paulus, "menyambut anjuran kami, tetapi karena kesungguhannya yang besar itulah ia pergi kepada kamu dengan sukarela" (2 Korintus 8:17). Kesungguhan di dalam hati Titus adalah karunia dari Allah (8:16). Saudara yang kedua adalah saudara yang "terpuji" di semua jemaat dalam hal pemberitaan Injil. Secara tersirat, saudara ini sudah menunjukkan kesungguhannya di dalam pekerjaan Allah. Saudara yang ketiga selalu berusaha (yaitu, dengan sungguh-sungguh) untuk membantu, bahkan makin berusaha (bersungguh-sungguh) karena besarnya kepercayaannya kepada mereka yang di Korintus. Rasul Paulus merasa perlu mengutus mereka bertiga untuk berangkat mendahuluinya guna mengurus pemberian yang telah dijanjikan oleh para anggota jemaat Korintus, sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada para anggota jemaat Korintus membuktikan kemurahan hati mereka.
Rasul Paulus telah memberikan suatu prinsip dalam pengelolaan pengumpulan bantuan, yaitu dengan menunjuk rekan yang sudah teruji serta yang diutus oleh seluruh jemaat, dan—yang terutama—memiliki kesungguhan hati dalam melayani. Menurut pendapat Anda, orang dengan kriteria seperti apa yang bisa dipercaya untuk melayani dalam hal-hal yang berkaitan dengan keuangan?