Ketika Anda dipercaya untuk melayani Tuhan dan sesama, apakah Anda mencari pujian dari orang banyak atau dari Tuhan? Bacaan Alkitab hari ini mengajar kita—sebagai pelayan Tuhan—untuk memegang kriteria utama dalam melayani sebagaimana yang Rasul Paulus tuliskan. Rasul Paulus merespons tuduhan para penentangnya yang mencela kredibilitas kerasulannya. Mereka bahkan mengklaim bahwa mereka memiliki otoritas sebagai rasul (2 Korintus 11:13) yang berhak menjalankan otoritas kerasulan di Korintus. Namun, Rasul Paulus mengatakan bahwa otoritas sebagai rasul Kristus Yesus tidak ditentukan oleh manusia, melainkan oleh Tuhan.
Apakah kriteria utama bagi seorang rasul Kristus Yesus? Seorang rasul Kristus Yesus tidak memuji diri sendiri, tidak mengukur dirinya dengan standar manusia (2 Korintus 10:12). Seorang rasul Kristus melayani menurut batas-batas daerah yang dipatok (ditentukan) oleh Allah. Rasul Paulus telah dipercaya oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Galatia 2:2, 7-8) termasuk orang-orang Korintus. Standar penilaian untuk menyatakan bahwa Rasul Paulus memiliki otoritas kerasulan di Korintus terletak pada fakta bahwa dia sendiri yang membangun jemaat Korintus sesuai dengan konfirmasi "patokan" dari Tuhan (Kisah Para Rasul 18:9-10). Fakta bahwa Rasul Paulus adalah orang yang melaluinya para anggota jemaat di Korintus menerima Roh (bandingkan 2 Korintus 3:1-3) menunjukkan bahwa dia, bukan para penentangnya, adalah orang yang kepadanya Allah telah mempercayakan otoritas kerasulan di Korintus. Seorang rasul Kristus "tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok oleh Allah" untuk dia (2 Korintus 10:15; bandingkan dengan Roma 15:20). Hal ini sekaligus menyangkal para penentang Rasul Paulus yang mengklaim bahwa mereka memiliki otoritas kerasulan di Korintus untuk menggantikan otoritas kerasulan Paulus. Rasul Paulus sendiri—bukan para penentangnya—membangun jemaat di sana. Ia berharap bahwa pelayanannya yang meneguhkan iman para anggota jemaat Korintus dapat memperluas pelayanan kerasulannya di luar Korintus, yaitu Roma dan Spanyol (Roma 15:24-29). Pada akhirnya, dasar dari otoritas seorang rasul Kristus Yesus yang sejati adalah "bermegah di dalam Tuhan" (2 Korintus. 10:17; 1 Korintus 1:31). Tidak seorang pun dapat memegahkan diri.
Rasul Paulus bermegah di dalam Tuhan, tidak memuji diri sendiri, dan tidak mencari pujian dari orang lain. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mencari pujian dari orang lain atau dari Tuhan?