Rasul Paulus berkata kepada para anggota jemaat di Korintus, "aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi" (11:2). Pernahkah Anda cemburu kepada seseorang yang Anda cintai karena dia dekat dengan orang lain? Rasul Paulus menggunakan kata kiasan "cemburu ilahi" untuk menyatakan betapa dia sangat mengasihi orang-orang Korintus dan "telah mempertunangkan mereka kepada satu laki-laki untuk membawa mereka sebagai perawan suci kepada Kristus" pada hari pernikahan nanti (11:2). Di sini, "pertunangan" menunjuk pada pertobatan jemaat Korintus melalui pelayanan Rasul Paulus. Laki-laki (suami) tersebut adalah Kristus. Saat "membawa ... sebagai perawan suci kepada Kristus" adalah pada hari pernikahan yang menunjuk pada hari kedatangan Kristus Yesus. Rasul Paulus—sebagai bapa mereka dalam Kristus Yesus (1 Korintus 4:15) yang akan menghantar mereka sebagai "perawan suci" kepada Kristus—berusaha dengan sungguh-sungguh agar pikiran para anggota jemaat Korintus tetap suci (setia) kepada Kristus dan tidak diperdaya oleh Iblis dengan segala tipu-muslihatnya.
Skema Iblis untuk memperdaya jemaat Korintus adalah melalui para penentang Rasul Paulus dalam pemberitaan Yesus yang lain (bukan Yesus yang diberitakan oleh Rasul Paulus), roh yang lain (bukan Roh Kudus), dan injil yang lain (bukan Injil yang memimpin kepada keselamatan yang diperoleh hanya melalui iman kepada Kristus). Rasul Paulus tidak memberitahu kita perbedaan tersebut. Kemungkinan besar, injil yang diberitakan para penentangnya adalah injil yang tidak memberi tempat bagi kelemahan, kehinaan, penderitaan, dan kematian. Injil semacam ini bertolak belakang dengan Injil tentang Kristus Yesus yang disalibkan sebagai Tuhan (4:5; 5:14-15; dan sebagainya).
Sebagai "bapa mereka dalam Kristus Yesus", Rasul Paulus sebagai rasul Kristus membedakan dirinya dengan para penentangnya yang dia sebut sebagai "rasul-rasul" palsu yang "tak ada taranya". Rasul Paulus berketetapan hati untuk tidak menjadi beban bagi jemaat Korintus. Kemegahannya adalah bahwa dia tidak mengambil keuntungan dari para anggota jemaat Korintus yang ia layani. Kemegahan ini "tidak akan dirintangi oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya" (11:10), sehingga rasul-rasul palsu tidak dapat menyamakan diri mereka dengan Rasul Paulus karena mereka mencari keuntungan dari firman Allah (bandingkan dengan 2:17). Seorang pelayan Tuhan harus memiliki kredibilitas dan integritas menyangkut keuangan. Injil Kristus Yesus akan direndahkan jika si pembawa berita tamak akan keuntungan. Sebagai pelayan Tuhan, apakah Anda memiliki kecemburuan ilahi kepada orang-orang yang Anda layani?