2 Korintus 12:1-10

Kuat Ketika Lemah

15 November 2024
Pdt. Abadi

Apakah yang Anda anggap sebagai sumber kemegahan? Apakah Anda menganggap kepandaian, kesuksesan, kekuasaan, atau kekayaan sebagai sumber kemegahan? Rasul Paulus bermegah dalam kelemahannya, walaupun dia mendapat berbagai penglihatan atau penyataan yang luar biasa. Bagi Rasul Paulus, rasul Kristus yang sejati tidak bermegah atas penglihatan atau penyataan yang luar biasa itu. Ia mengemukakan tentang penglihatan (12:1-5) untuk menyatakan kepada para anggota jemaat Korintus bahwa dia—sebagai rasul—juga mendapat penyataan dari Allah. Dia menceritakan kisah penglihatan yang ia alami hanya untuk menanggapi kritikan dan tuduhan para penentangnya, yaitu para rasul palsu yang tak ada taranya, yang mempertanyakan kredibilitas kerasulannya. Bagi para rasul palsu, seorang rasul harus mengalami penglihatan atau penyataan yang luar biasa. Jadi, kisah penglihatan Rasul Paulus dituliskan untuk meyakinkan jemaat Korintus bahwa Paulus adalah rasul Kristus Yesus yang melebihi para rasul palsu itu.

Sebenarnya, kisah penglihatan dan penyataan dalam ayat 2-5 adalah kisah tentang Rasul Paulus sendiri. Karena dia tidak mau bermegah atas dirinya sendiri (12:5), dia menyebut dirinya sendiri sebagai "orang itu" (12:2,3). Dalam penglihatan itu, dia diangkat "ke tingkat yang ketiga dari surga" (12:2) atau "ke Firdaus" (12:4). "Tingkat yang ketiga dari surga" atau "Firdaus" adalah wilayah yang tidak kelihatan, tempat Allah berada. Hal ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus mendapat kehormatan khusus dari Allah untuk dekat dengan Dia. Keengganan Rasul Paulus untuk bermegah atas penglihatan ini juga ditunjukkan bahwa selama empat belas tahun, dia tidak pernah menyebutkan penglihatan ini dalam surat-suratnya yang lain.

Supaya Rasul Paulus tidak memegahkan diri karena penyataan di atas, dia diberi suatu "duri di dalam daging", yaitu seorang utusan Iblis yang menghantamnya, sehingga dia menderita. Rasul Paulus memohon sebanyak tiga kali kepada Tuhan agar utusan Iblis itu pergi darinya. Namun, Tuhan menjawab, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (12:9). Inilah kunci jawaban mengapa Rasul Paulus bermegah dalam kelemahan, yaitu ketika dia lemah, kuasa Kristus yang telah mati dan bangkit turun menaunginya. Rasul Paulus memberikan kepada kita jawaban tentang bagaimana kita dapat menang menghadapi Iblis dan utusannya, termasuk dalam pelayanan, yaitu dengan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi mengandalkan kuasa Kristus. Kondisi yang kondusif agar kuasa Kristus turun menaungi orang yang percaya adalah saat dia lemah! Apakah Anda mau bermegah di dalam kelemahan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design