Rabu, 4 Februari 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Pengkhotbah 3:1-4:16
Apakah waktu adalah milik kita? Ini adalah pertanyaan penting yang harus kita renungkan selama hidup kita yang singkat di dunia ini. Seringkali kita mendengar ada orang mengatakan, “Saya hanya punya waktu setengah jam untuk berbicara dengan Anda,” atau, “Saya harus memakai sisa waktu saya malam ini untuk mengecek media sosial online.” Perkataan-perkataan itu menunjukkan bahwa seakan-akan waktu adalah milik kita. Karena waktu adalah milik kita, maka kita boleh memakai waktu sebebas-bebasnya, sesuka hati kita.
Namun, Pengkhotbah memiliki pandangan yang berbeda tentang waktu. Bagi Pengkotbah, waktu adalah milik Tuhan, bukan milik kita. Mengapa? Karena Tuhan yang menciptakan waktu adalah Tuhan yang berkuasa atas waktu. Manusia tidak berhak memakai waktu semaunya karena waktu adalah pemberian Tuhan. Pengkhotbah mengatakan bahwa segala sesuatu indah pada waktu yang ditentukan oleh Tuhan. Karena Tuhanlah yang memberikan “kekekalan” (kata ini lebih tepat bila diterjemahkan sebagai “durasi waktu”) dalam hati manusia, maka manusia tidak akan dapat menyelami waktu dan pekerjaan Tuhan dari awal sampai akhir (3:11). Manusia yang lemah dan terbatas tidak mampu mengontrol atau menguasai waktu. Ada waktu saat seseorang lahir, namun ada waktu saat ia harus mati tanpa dapat ditunda atau ditangguhkan. Ada waktu ketika kita dapat tertawa, tetapi ada waktu saat kita akan meratap. Ada waktu ketika kita dapat mencari, namun ada pula waktu saat kita harus merugi. Waktu memang bukan milik manusia. Waktu adalah milik Tuhan. Jika demikian, bagaimanakah seharusnya kita mengisi waktu? Kita tentunya harus mengisi waktu dengan penuh tanggung jawab kepada Yang Empunya waktu. Kita mengisi waktu yang dipercayakan kepada kita dengan takut akan Dia. [WY]
Yakobus 4:15
Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”